| وحَدَّثَنِي
سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنِي
زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا
مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي وَاللَّهِ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ
عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلَاةِ وَمَنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ
إِلَيَّ يَمْشِي أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ |
| 50.1/4927. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Allah ta'ala berfirman: Aku
bersama persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya ketika dia
mengingat-Ku. Demi Allah, Allah Ta'ala sangat gembira menerima taubat
seseorang kamu, melebihi kegembiraan seseorang yang menemukan kembali
barangnya yang hilang di suatu tempat yang luas. Barangsiapa mendekat
kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila
ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa.
Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang
kepadanya dengan berlari.' |
|
| وحَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ الْقَعْنَبِيُّ حَدَّثَنَا
الْمُغِيرَةُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ
فَرَحًا بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ مِنْ أَحَدِكُمْ بِضَالَّتِهِ إِذَا
وَجَدَهَا
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ |
| 50.2/4928. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Al Mughirah bin 'Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Ta'ala sangat gembira
menerima taubat seseorang kamu, melebihi kegembiraan seseorang yang
menemukan kembali barangnya yang hilang. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. |
|
| وحَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ
لِعُثْمَانَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ الْحَارِثِ
بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ
دَخَلْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ أَعُودُهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَحَدَّثَنَا
بِحَدِيثَيْنِ حَدِيثًا عَنْ نَفْسِهِ وَحَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ
عَبْدِهِ الْمُؤْمِنِ مِنْ رَجُلٍ فِي أَرْضٍ دَوِّيَّةٍ مَهْلِكَةٍ
مَعَهُ رَاحِلَتُهُ عَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَنَامَ
فَاسْتَيْقَظَ وَقَدْ ذَهَبَتْ فَطَلَبَهَا حَتَّى أَدْرَكَهُ الْعَطَشُ
ثُمَّ قَالَ أَرْجِعُ إِلَى مَكَانِيَ الَّذِي كُنْتُ فِيهِ فَأَنَامُ
حَتَّى أَمُوتَ فَوَضَعَ رَأْسَهُ عَلَى سَاعِدِهِ لِيَمُوتَ
فَاسْتَيْقَظَ وَعِنْدَهُ رَاحِلَتُهُ وَعَلَيْهَا زَادُهُ وَطَعَامُهُ
وَشَرَابُهُ فَاللَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ الْعَبْدِ الْمُؤْمِنِ
مِنْ هَذَا بِرَاحِلَتِهِ وَزَادِهِ
و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
آدَمَ عَنْ قُطْبَةَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا
الْإِسْنَادِ وَقَالَ مِنْ رَجُلٍ بِدَاوِيَّةٍ مِنْ الْأَرْضِ و
حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ عُمَيْرٍ قَالَ
سَمِعْتُ الْحَارِثَ بْنَ سُوَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ
حَدِيثَيْنِ أَحَدُهُمَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ عَنْ نَفْسِهِ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ
الْمُؤْمِنِ بِمِثْلِ حَدِيثِ جَرِيرٍ |
| 50.3/4929. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim
-dan lafadh ini milik 'Utsman- Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada
kami, dan 'Utsman berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 'Umarah bin 'Umair dari Al Harits bin Suwaid dia berkata; Saya
pernah datang berkunjung ke rumah Abdullah untuk menjenguknya ketika ia
sedang sakit. Lalu ia menuturkan kepada saya tentang dua hal: yang satu
tentang dirinya dan yang satu lagi mengenai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Abdullah berkata; 'Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah
merasa bergembira karena taubatnya seorang hamba yang beriman melebihi
kegembiraan seseorang berada di gurun sahara yang mencekam dengan
ditemani hewan tunggangannya serta perbekalan makanan dan minuman,
kemudian ia tertidur. Ketika ia terbangun dari tidurnya, ternyata hewan
tunggangannya terlepas dengan membawa perbekalan makanan dan
minumannya. Kemudian orang tersebut mencari hewan tunggangannya
tersebut ke sana kemari hingga ia merasa haus. Setelah itu, ia pun
berkata; 'Sebaiknya aku kembali saja ke tempat tidurku semula sampai
aku mati.' Tak lama kemudian orang tersebut telah membaringkan tubuhnya
dengan meletakkan kepalanya di atas lengannya dan bersiap-siap untuk
mati. Ketika ia terbangun, ternyata hewan tunggangannya itu telah
berada di sisinya dengan membawa bekal makanan dan minumannya. Sunguh
ke gembiraan Allah karena taubatnya seorang hamba-Nya yang beriman
melebihi kegembiraan orang yang hewan tunggangannya terlepas lalu
kembali dengan membawa perbekalan makanan dan minumannya ini. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dari Quthbah bin 'Abdul 'Aziz dari Al A'masy
dengan sanad ini, dan dia berkata; dari seorang laki-laki yang berada
di sebuah gurun yang mencekam.' Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Al A'masy telah menceritakan kepada kami 'Umarah bin 'Umair dia berkata; aku mendengar Al Harits bin Suwaid dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Abdullah
mengenai dua buah hadits. Salah satunya dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, sedangkan yang satu lagi tentang dirinya. Dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah
sangat gembira dengan taubatnya seorang hamba yang beriman'. -yang
serupa dengan Hadits Jarir.- |
|
| وحَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا أَبُو يُونُسَ عَنْ سِمَاكٍ قَالَ
خَطَبَ النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيرٍ فَقَالَ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا
بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ رَجُلٍ حَمَلَ زَادَهُ وَمَزَادَهُ عَلَى
بَعِيرٍ ثُمَّ سَارَ حَتَّى كَانَ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ
فَأَدْرَكَتْهُ الْقَائِلَةُ فَنَزَلَ فَقَالَ تَحْتَ شَجَرَةٍ
فَغَلَبَتْهُ عَيْنُهُ وَانْسَلَّ بَعِيرُهُ فَاسْتَيْقَظَ فَسَعَى
شَرَفًا فَلَمْ يَرَ شَيْئًا ثُمَّ سَعَى شَرَفًا ثَانِيًا فَلَمْ يَرَ
شَيْئًا ثُمَّ سَعَى شَرَفًا ثَالِثًا فَلَمْ يَرَ شَيْئًا فَأَقْبَلَ
حَتَّى أَتَى مَكَانَهُ الَّذِي قَالَ فِيهِ فَبَيْنَمَا هُوَ قَاعِدٌ
إِذْ جَاءَهُ بَعِيرُهُ يَمْشِي حَتَّى وَضَعَ خِطَامَهُ فِي يَدِهِ
فَلَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ الْعَبْدِ مِنْ هَذَا حِينَ وَجَدَ
بَعِيرَهُ عَلَى حَالِهِ
قَالَ سِمَاكٌ فَزَعَمَ الشَّعْبِيُّ أَنَّ النُّعْمَانَ رَفَعَ هَذَا
الْحَدِيثَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَّا
أَنَا فَلَمْ أَسْمَعْهُ |
| 50.4/4930. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak dia berkata; An Nu'man bin Basyir
berkhuthbah, maka dia berkata; Sungguh kegembiraan Allah karena
taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian yang
pada suatu ketika dia membawa perbekalan dan minumannya di atas unta
lalu dia berjalan di padang pasir yang luas. kemudian dia beristirahat
sejenak dan tidur di bawah pohon. Tiba-tiba untanya lepas, dia pun
mencarinya ke perbukitan, namun dia tidak melihat sesuatu sama sekali,
kemudian ia mencari lagi di perbukitan yang lain, namun juga tidak
melihatnya, ia pun naik lagi keperbukitan yang lain, tapi tetap tidak
menemukan sesuatupun. Akhirnya dia kembali ke tempat istirahatnya.
Tatkala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya datang kepadanya seraya
menyerahkan tali kekangnya ke tangannya. Maka sungguh kegembiraan Allah
dengan taubatnya seorang hambanya melebihi kegembiraan orang ini ketika
dia mendapatkan untanya kembali dalam keadaan seperti semula. Simak berkata; Sya'bi
mengira bahwa Nu'man telah menyandarkan Hadits ini kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, adapun saya belum pernah mendengarnya
demikian. |
|
| وحَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَجَعْفَرُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا
و قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ
عَنْ إِيَادٍ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ
تَقُولُونَ بِفَرَحِ رَجُلٍ انْفَلَتَتْ مِنْهُ رَاحِلَتُهُ تَجُرُّ
زِمَامَهَا بِأَرْضٍ قَفْرٍ لَيْسَ بِهَا طَعَامٌ وَلَا شَرَابٌ
وَعَلَيْهَا لَهُ طَعَامٌ وَشَرَابٌ فَطَلَبَهَا حَتَّى شَقَّ عَلَيْهِ
ثُمَّ مَرَّتْ بِجِذْلِ شَجَرَةٍ فَتَعَلَّقَ زِمَامُهَا فَوَجَدَهَا
مُتَعَلِّقَةً بِهِ قُلْنَا شَدِيدًا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللَّهِ لَلَّهُ
أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ الرَّجُلِ بِرَاحِلَتِهِ
قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادٍ عَنْ أَبِيهِ |
| 50.5/4931. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ja'far bin Humaid, berkata Ja'far; telah menceritakan kepada kami, dan berkata Yahya; telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Iyad bin Laqith dari Iyad dari Al Barra bin 'Azib dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Bagaimana
pendapat kalian tentang kegembiraan seseorang yang kehilangan hewan
tunggangannya ketika dia membawanya ke sebuah padang pasir yang tandus,
tidak ada air minun dan tidak ada pula makanan, padahal di atas unta
tersebut ada air minum dan makanan. Kemudian ia pun mencarinya hingga
sangat kepayahan. Tatkala ia melewati sebatang pohon, dia menemukan
hewan tersebut terikat di sana? Maka kami mengatakan; 'Tentu
orang itu sangat gembira sekali ya Rasulullah.' Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hambanya dari seseorang yang menemukan hewan tunggangannya kembali. Ja'far berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Iyad dari bapaknya. |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا
إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ
مَالِكٍ وَهُوَ عَمُّهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَشَدُّ
فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ
كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ
وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً
فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ
كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا
ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا
رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ |
| 50.6/4932. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Zuhair bin Harb mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik -dan dia adalah pamannya- dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sungguh
kegembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah
seorang dari kalian terhadap hewan tunggangannya di sebuah padang pasir
yang luas, namun tiba-tiba hewan tersebut lepas, padahal di atasnya ada
makanan dan minuman hingga akhirnya dia merasa putus asa untuk
menemukannya kembali. kemudian ia beristirahat di bawah pohon, namun di
saat itu, tiba-tiba dia mendapatkan untanya sudah berdiri di
sampingnya. Ia pun segera mengambil tali kekangnya kemudian berkata;
'Ya Allah Engkau hambaku dan aku ini Tuhan-Mu.' Dia telah salah berdo'a
karena terlalu senang.' |
|
| وحَدَّثَنَا
هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَلَّهُ
أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ إِذَا اسْتَيْقَظَ
عَلَى بَعِيرِهِ قَدْ أَضَلَّهُ بِأَرْضِ فَلَاةٍ
و حَدَّثَنِيهِ أَحْمَدُ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا حَبَّانُ حَدَّثَنَا
هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ |
| 50.7/4933. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Sungguh
ke gembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan
salah seorang dari kalian ketika bangun dari tidurnya lalu menemukan
hewan tunggangannya yang telah hilang di padang pasir yang luas. Dan
telah menceritakannya kepada kami Ahmad Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengannya. |
|
| وحَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ قَيْسٍ
قَاصِّ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِي صِرْمَةَ عَنْ أَبِي
أَيُّوبَ
أَنَّهُ قَالَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ كُنْتُ كَتَمْتُ عَنْكُمْ
شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ لَوْلَا أَنَّكُمْ تُذْنِبُونَ لَخَلَقَ اللَّهُ خَلْقًا
يُذْنِبُونَ يَغْفِرُ لَهُمْ |
| 50.8/4934. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Muhammad bin Qais menceritakan kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari Abu Shirmah dari Abu Ayyub
bahwasanya dia berkata ketika menjelang kematiannya; Aku telah
menyembunyikan kepada kalian perkara yang aku dengar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya
kamu sekalian tidak mempunyai dosa sedikit niscaya Allah akan
menciptakan suatu kaum yang melakukan dosa untuk diberikan ampunan
kepada mereka." |
|
| وحَدَّثَنَا
هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي
عِيَاضٌ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْفِهْرِيُّ حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ رِفَاعَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ
الْقُرَظِيِّ عَنْ أَبِي صِرْمَةَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
لَوْ أَنَّكُمْ لَمْ تَكُنْ لَكُمْ ذُنُوبٌ يَغْفِرُهَا اللَّهُ لَكُمْ
لَجَاءَ اللَّهُ بِقَوْمٍ لَهُمْ ذُنُوبٌ يَغْفِرُهَا لَهُمْ |
| 50.9/4935. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku 'Iyadl bin 'Abdullah Al Fihri telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin 'Ubaid bin Rifa'ah dari Muhammad bin Ka'b Al Qurazhi dari Abu Shirmah dari Abu Ayyub Al Anshari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seandainya
kamu sekalian tidak mempunyai dosa sedikit pun yang patut diampuni
Allah, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang melakukan dosa
untuk diberikan ampunan bagi mereka." |
|
| وحَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ جَعْفَرٍ الْجَزَرِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ
بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ |
| 50.10/4936. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ja'far Al Jazari dari Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku di tangannya, seandainya
kamu sekalian tidak berbuat dosa sama sekali, niscaya Allah akan
memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti kalian dengan
umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan kepada
Allah dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka.'" |
|
| وحَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّيْمِيُّ وَقَطَنُ بْنُ نُسَيْرٍ وَاللَّفْظُ
لِيَحْيَى أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
إِيَاسٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ
حَنْظَلَةَ الْأُسَيِّدِيِّ قَالَ وَكَانَ مِنْ كُتَّابِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَقِيَنِي أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ كَيْفَ أَنْتَ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ
قُلْتُ نَافَقَ حَنْظَلَةُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا تَقُولُ قَالَ
قُلْتُ نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ
فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ
فَنَسِينَا كَثِيرًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَوَاللَّهِ إِنَّا لَنَلْقَى
مِثْلَ هَذَا فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ نَافَقَ
حَنْظَلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا ذَاكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَكُونُ
عِنْدَكَ تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ
عَيْنٍ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ
وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ نَسِينَا كَثِيرًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنْ لَوْ
تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي وَفِي الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمْ
الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا
حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ثَلَاثَ مَرَّاتٍ |
| 50.11/4937. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Taimi dan Qathan bin Nusair -dan lafadh ini milik Yahya- telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Sa'id bin Iyas Al Jurairi dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Hanzhalah Al Usayyidi
dia berkata; (salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam) dia berkata; "Saya pernah berjumpa dengan Abu Bakar dan ia
berkata kepada saya; 'Bagaimanakah keadaanmu ya Hanzhalah? ' Saya
(Hanzhalah) menjawab; 'Hanzhalah telah menjadi orang munafik.' Abu
Bakar terperanjat seraya berkata; 'Subhanallah, apa maksud ucapanmu
tadi hai Hanzhalah? ' Saya menjawab; 'Ketahuilah olehmu hai Abu Bakar,
ketika kami berada di sisi Rasulullah, beliau sering mengingatkan kami
tentang siksa neraka dan nikmat surga hingga seolah-olah kami
melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Akan tetapi, ketika kami
keluar dari sisi Rasulullah, maka kami pun berlaku kasar dan jahat
kepada isteri dan anak-anak kami serta sering melakukan perbuatan yang
tidak berguna. Jadi, kami ini sering lengah.' Abu Bakar berkata; 'Demi
Allah, kami juga sering berbuat seperti itu hai Hanzhalah.' Kemudian
saya dan Abu Bakar pergi menuju ke rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Sesampainya di sana, saya berkata; 'Ya Rasulullah, Hanzhalah
telah menjadi munafik.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: 'Apa maksudmu hai Hanzhalah? ' Saya meneruskan ucapan saya;
'Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau, kemudian engkau
menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat surga,
seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan
tetapi, ketika saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun
berlaku kasar kepada istri dan anak-anak saya serta sering melakukan
perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya sering bersikap Iengah.'
Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh
jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada
di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para malaikat akan menjabat
tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang
demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit (dari waktu-kewaktu, secara
berkala, tidak spontanitas).' Beliau mengulangi kata-kata itu tiga kali. |
|
| وحَدَّثَنِي
إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ سَمِعْتُ أَبِي
يُحَدِّثُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ
النَّهْدِيِّ عَنْ حَنْظَلَةَ قَالَ
كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَوَعَظَنَا فَذَكَّرَ النَّارَ قَالَ ثُمَّ جِئْتُ إِلَى الْبَيْتِ
فَضَاحَكْتُ الصِّبْيَانَ وَلَاعَبْتُ الْمَرْأَةَ قَالَ فَخَرَجْتُ
فَلَقِيتُ أَبَا بَكْرٍ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ وَأَنَا قَدْ
فَعَلْتُ مِثْلَ مَا تَذْكُرُ فَلَقِينَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَافَقَ حَنْظَلَةُ
فَقَالَ مَهْ فَحَدَّثْتُهُ بِالْحَدِيثِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَأَنَا
قَدْ فَعَلْتُ مِثْلَ مَا فَعَلَ فَقَالَ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً
وَسَاعَةً وَلَوْ كَانَتْ تَكُونُ قُلُوبُكُمْ كَمَا تَكُونُ عِنْدَ
الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُسَلِّمَ عَلَيْكُمْ
فِي الطُّرُقِ
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ
النَّهْدِيِّ عَنْ حَنْظَلَةَ التَّمِيمِيِّ الْأُسَيِّدِيِّ الْكَاتِبِ
قَالَ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَّرَنَا الْجَنَّةَ وَالنَّارَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِهِمَا |
| 50.12/4938. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Abdush Shamad Aku mendengar bapakku bercerita; telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Hanzhalah
dia berkata; Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau biasa mengingatkan kami dan menuturkan tentang neraka.
Hanzhalah berkata; Namun ketika aku sudah kembali ke rumah, aku tertawa
bersama anak-anakku dan bermain-main bersama istri. Hanzhalah berkata;
maka aku pun keluar dan bertemu dengan Abu Bakar, lalu aku ceritakan
kebiasaanku kepadanya. Abu Bakr menjawab; Demikian juga saya biasa
melakukan hal itu. Lalu kami bertemu dengan Rasulullah, maka aku
berkata; 'Ya Rasulullah, Hanzhalah telah munafik! Beliau bertanya:
'Kenapa demikian wahai Hanzhalah? ' aku pun menuturkan kebiasaanku pada
beliau, maka beliau bersabda: Wahai
Hanzhalah, perbaharuilah iman secara berkala (dari waktu ke waktu,
secara bertahap, tidak spontanitas), sekiranya keadaan kalian adalah
sebagaimana keadaan kalian saat bersamaku, niscaya para malaikat akan
menyalami kalian hingga ketika di perjalanan kalian. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al Fudlail bin Dukain telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sa'id Al Jurairi dari Abu 'Utsman An Nahdi dari Hanzhalah At Tamimi Al Usayyidil Al Katib
dia berkata; Ketika kami bersama Rasulullah, beliau biasa mengingatkan
kami tentang surga dan neraka. -Selanjutnya sebagaimana Hadits
keduanya.- |
|
| وحَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي الْحِزَامِيَّ
عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا خَلَقَ
اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ
إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي |
| 50.13/4939. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Mughirah Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ketika
Allah menciptakan makhluk, maka Dia membuat ketentuan terhadap diri-Nya
sendiri di dalam kitab-Nya yang berada di atas Arsy. Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mendominasi murka-Ku." |
|
| وحَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ سَبَقَتْ رَحْمَتِي غَضَبِي |
| 50.14/4940. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Sesungguhnya rahmat-Ku telah mendahului murka-Ku." |
|
| وحَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا أَبُو ضَمْرَةَ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ مِينَاءَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَضَى
اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ فَهُوَ مَوْضُوعٌ
عِنْدَهُ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي |
| 50.15/4941. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Abu Dhamrah dari Al Harits bin 'Abdurrahman dari 'Atha bin Mina dari Abu Hurairah
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ketika
Allah menciptakan makhluk, maka Dia membuat ketentuan terhadap diri-Nya
sendiri yang tersimpan disisi-Nya, Sesungguhnya rahmat-Ku melebihi murka-Ku." |
|
| وحَدَّثَنَا
حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى التُّجِيبِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ
أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ
أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً
وَتِسْعِينَ وَأَنْزَلَ فِي الْأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا فَمِنْ ذَلِكَ
الْجُزْءِ تَتَرَاحَمُ الْخَلَائِقُ حَتَّى تَرْفَعَ الدَّابَّةُ
حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ |
| 50.16/4942. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwasanya Sa'id bin Al Musayyab telah mengabarkan kepadanya bahwasanya Abu Hurairah dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
Ta'ala menjadikan sifat rahmat seratus bagian. Maka dipeganglah
disisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan-Nya satu
bagian ke bumi. Dari yang satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih
sayang sesamanya, sehingga seekor hewan mengangkat kakinya karena takut
anaknya akan terinjak olehnya." |
|
| وحَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ
اللَّهُ مِائَةَ رَحْمَةٍ فَوَضَعَ وَاحِدَةً بَيْنَ خَلْقِهِ وَخَبَأَ
عِنْدَهُ مِائَةً إِلَّا وَاحِدَةً |
| 50.17/4943. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
telah menciptakan seratus rahmat. Yang satu Dia letakan di antara para
Makhluk-Nya, sedangkan yang Sembilan puluh Sembilan Dia simpan di
sisi-Nya." |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ
مِائَةَ رَحْمَةٍ أَنْزَلَ مِنْهَا رَحْمَةً وَاحِدَةً بَيْنَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِّ فَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا
يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى وَلَدِهَا وَأَخَّرَ
اللَّهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ |
| 50.18/4944. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik dari 'Atha dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya
Allah memiliki seratus rahmat. Dari seratus rahmat tersebut, hanya satu
yang di turunkan Allah kepada jin, manusia, hewan jinak dan buas.
Dengan rahmat tersebut mereka saling mengasihi dan menyayangi, dan
dengan rahmat itu pula binatang buas dapat menyayangi anaknya. Adapun
Sembilan puluh sembilan rahmat Allah yang lain, maka hal itu
ditangguhkan Allah. Karena Allah hanya akan memberikannya kepada para
hamba-Nya yang shalih pada hari kiamat kelak." |
|
| وحَدَّثَنِي
الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ النَّهْدِيُّ عَنْ
سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ
مِائَةَ رَحْمَةٍ فَمِنْهَا رَحْمَةٌ بِهَا يَتَرَاحَمُ الْخَلْقُ
بَيْنَهُمْ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ
و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ
عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ |
| 50.19/4945. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman An Nahdi dari Salman Al Farisi dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah
memiliki seratus rahmat. Satu rahmat di antaranya untuk seluruh makhluk
agar berkasih kasihan sesama mereka (di dunia), sedang yang sembilan
puluh sembilan dipersiapkan untuk hari kiamat kelak. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin 'Abdil A'la telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya dengan sanad ini. |
|
| وحَدَّثَنَا
ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي
هِنْدٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ
خَلَقَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِائَةَ رَحْمَةٍ كُلُّ
رَحْمَةٍ طِبَاقَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَجَعَلَ مِنْهَا فِي
الْأَرْضِ رَحْمَةً فَبِهَا تَعْطِفُ الْوَالِدَةُ عَلَى وَلَدِهَا
وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ بَعْضُهَا عَلَى بَعْضٍ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ
الْقِيَامَةِ أَكْمَلَهَا بِهَذِهِ الرَّحْمَةِ |
| 50.20/4946. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Dawud bin Abu Hind dari Abu 'Utsman dari Salman dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
Allah menciptakan seratus rahmat pada hari diciptakan langit dan bumi.
Setiap rahmat mencakup di antara langit dan bumi. Lalu Allah berikan
satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu menyayangi anaknya.
Demikian juga binatang buas, burung-burung satu sama lain saling
menyayangi. Apabila datang hari kiamat, maka Allah menyempurnakan
rahmat tersebut." |
|
| وحَدَّثَنِي
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ
التَّمِيمِيُّ وَاللَّفْظُ لِحَسَنٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ
حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّهُ قَالَ
قَدِمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْيٍ
فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنْ السَّبْيِ تَبْتَغِي إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي
السَّبْيِ أَخَذَتْهُ فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ فَقَالَ
لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرَوْنَ
هَذِهِ الْمَرْأَةَ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ قُلْنَا لَا
وَاللَّهِ وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لَا تَطْرَحَهُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ
مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا |
| 50.21/4947. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Muhammad bin Sahl At Tamimi -dan lafadh ini milik Hasan-; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari bapaknya dari 'Umar bin Al Khaththab bahwasanya dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memperoleh beberapa orang tawanan
perang. Tiba-tiba ada seorang perempuan dari mereka mencari bayinya
dalam kelompok tawanan itu, maka ia mengambil dan membuainya serta
menyusuinya. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada kami: 'Menurut kalian, apakah perempuan itu tega
melemparkan bayinya ke dalam api? ' Kami menjawab; 'Demi Allah,
sesungguhnya ia tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama
ia masih sanggup menghindarkannya dari api tersebut.' Lalu Rasulullah
bersabda: 'Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya melebihi
kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.' |
|
| وحَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ
إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ
أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ
يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الْعُقُوبَةِ مَا طَمِعَ
بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ وَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ
الرَّحْمَةِ مَا قَنَطَ مِنْ جَنَّتِهِ أَحَدٌ |
| 50.22/4948. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr semuanya dari Isma'il bin Ja'far. Ibnu Ayyub berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il, telah mengabarkan kepadaku Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Seandainya
orang mukmin mengetahui siksa Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya tidak
ada seorang mukmin pun yang menginginkan surga-Nya. Dan seandainya
orang kafir itu mengetahui rahmat Allah, maka niscaya tidak ada seorang
kafir pun yang berputus asa untuk mengharapkan surga-Nya." |
|
| وحَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقِ بْنِ بِنْتِ مَهْدِيِّ بْنِ مَيْمُونٍ
حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ
رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ حَسَنَةً قَطُّ لِأَهْلِهِ إِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوهُ
ثُمَّ اذْرُوا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ
فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا
لَا يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ فَلَمَّا مَاتَ الرَّجُلُ
فَعَلُوا مَا أَمَرَهُمْ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ
وَأَمَرَ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا
قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ يَا رَبِّ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ |
| 50.23/4949. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Marzuq bin Binti Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Dahulu ada seorang
laki-laki yang tidak pernah berbuat baik sama sekali. Lalu ia berpesan
kepada istri dan keluarganya; 'Wahai keluargaku, apabila aku meninggal
dunia, maka bakarlah mayatku! Setelah itu, buanglah sebagian tubuhku di
daratan dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah, jika Allah menakdirkan
niscaya Dia akan menyiksaku dengan siksaan yang tidak pernah Dia
timpakan kepada makhluk lain di dunia ini.' Ketika orang tersebut
meninggal, maka keluarganya pun melaksanakan pesannya, yaitu membakar
jasadnya dan membuang sebagian ke daratan dan sebagian ke lautan.
Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan daratan agar
menyatukan jasad orang tersebut dan Allah pun memerintahkan lautan agar
menyatukan jasad orang itu. Setelah jasad terkumpul menjadi satu
kembali di alam barzakh, maka Allah pun bertanya kepadanya: 'Hai
hamba-Ku, mengapa kamu memerintahkan keluargamu untuk melakukan
tindakan seperti itu? ' Orang laki-laki itu menjawab; 'Ya Allah ya
Tuhanku, aku lakukan itu karena aku takut akan siksa-Mu, sedangkan
Engkau adalah Dzat Yang Maha Tahu.' Akhirnya Allah pun mengampuninya." |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا
و قَالَ ابْنُ رَافِعٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ قَالَ لِي الزُّهْرِيُّ أَلَا أُحَدِّثُكَ
بِحَدِيثَيْنِ عَجِيبَيْنِ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَسْرَفَ رَجُلٌ
عَلَى نَفْسِهِ فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ أَوْصَى بَنِيهِ فَقَالَ
إِذَا أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي ثُمَّ اسْحَقُونِي ثُمَّ اذْرُونِي فِي
الرِّيحِ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي
لَيُعَذِّبُنِي عَذَابًا مَا عَذَّبَهُ بِهِ أَحَدًا قَالَ فَفَعَلُوا
ذَلِكَ بِهِ فَقَالَ لِلْأَرْضِ أَدِّي مَا أَخَذْتِ فَإِذَا هُوَ قَائِمٌ
فَقَالَ لَهُ مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا صَنَعْتَ فَقَالَ خَشْيَتُكَ يَا
رَبِّ أَوْ قَالَ مَخَافَتُكَ فَغَفَرَ لَهُ بِذَلِكَ |
| 50.24/4950. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid,
'Abd berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata;
-dan lafadh ini miliknya-; telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata; Az Zuhri berkata kepadaku; maukah kamu aku ceritakan dua hadits yang menakjubkan? Az Zuhri berkata; telah mengabarkan kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Seorang
laki-laki telah melampui batas atas dirinya. Tatkala dia hendak
meninggal, dia berwasiat pada anaknya seraya berkata; 'Apabila aku
mati, maka bakarlah aku lalu buanglah aku, dan buanglah sebagiannya di
laut. Demi Allah, jika Rabbku berkehendak, pasti Dia akan menyiksaku
dengan suatu siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada seorangpun.
(perawi) berkata; lalu mereka melakukan wasiat tersebut. Kemudian Allah
berfirman kepada bumi: Tunaikan apa yang telah kamu ambil, lalu
dia pun berdiri. Setelah itu Allah bertanya kepada orang tersebut:
kenapa kamu melakukan hal tersebut? Dia menjawab; Karena takut
kepada-Mu wahai Rabbku. Karena hal itu Allah mengampuninya. |
|
| وقَالَ
الزُّهْرِيُّ وَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَخَلَتْ
امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا
وَلَا هِيَ أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ
هَزْلًا
قَالَ الزُّهْرِيُّ ذَلِكَ لِئَلَّا يَتَّكِلَ رَجُلٌ وَلَا يَيْأَسَ
رَجُلٌ حَدَّثَنِي أَبُو الرَّبِيعِ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنِي الزُّبَيْدِيُّ قَالَ الزُّهْرِيُّ
حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ أَسْرَفَ عَبْدٌ عَلَى نَفْسِهِ بِنَحْوِ حَدِيثِ
مَعْمَرٍ إِلَى قَوْلِهِ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ حَدِيثَ
الْمَرْأَةِ فِي قِصَّةِ الْهِرَّةِ وَفِي حَدِيثِ الزُّبَيْدِيِّ قَالَ
فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِكُلِّ شَيْءٍ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا
أَدِّ مَا أَخَذْتَ مِنْهُ |
| 50.25/4951. (Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid,
'Abd berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata;
-dan lafadh ini miliknya-; telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata;) Az Zuhri berkata; dan telah menceritakan kepadaku Humaid dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Seorang
wanita masuk neraka karena seekor kucing yang diikatnya hingga akhirnya
mati. Dia tidak memberinya makan, dan tidak pula membiarkannya lepas
hingga mencari makan dari serangga-serangga bumi. Az Zuhri
berkata; hal itu supaya seseorang tidak berdiam diri tanpa beramal
(pasrah), dan tidak pula berputus asa. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb telah menceritakan kepadaku Az Zubaidi, Az Zuhri berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf dari Abu Hurairah dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang
hamba telah melampaui batas atas dirinya. -sebagaimana Hadits Ma'mar.
dan di dalam Hadits Az Zubaidi dia berkata; maka Allah ta'ala berfirman
kepada setiap sesuatu yang telah mengambil dari yang bukan miliknya: Tunaikan apa yang telah kamu ambil darinya. |
|
| وحَدَّثَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَبْدِ
الْغَافِرِ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يُحَدِّثُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا فِيمَنْ
كَانَ قَبْلَكُمْ رَاشَهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا فَقَالَ لِوَلَدِهِ
لَتَفْعَلُنَّ مَا آمُرُكُمْ بِهِ أَوْ لَأُوَلِّيَنَّ مِيرَاثِي
غَيْرَكُمْ إِذَا أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي وَأَكْثَرُ عِلْمِي أَنَّهُ
قَالَ ثُمَّ اسْحَقُونِي وَاذْرُونِي فِي الرِّيحِ فَإِنِّي لَمْ
أَبْتَهِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَإِنَّ اللَّهَ يَقْدِرُ عَلَيَّ أَنْ
يُعَذِّبَنِي قَالَ فَأَخَذَ مِنْهُمْ مِيثَاقًا فَفَعَلُوا ذَلِكَ بِهِ
وَرَبِّي فَقَالَ اللَّهُ مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ فَقَالَ
مَخَافَتُكَ قَالَ فَمَا تَلَافَاهُ غَيْرُهَا
و حَدَّثَنَاه يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ
بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ قَالَ لِي أَبِي حَدَّثَنَا قَتَادَةُ ح و
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ
مُوسَى حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ح و حَدَّثَنَا
ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا أَبُو
عَوَانَةَ كِلَاهُمَا عَنْ قَتَادَةَ ذَكَرُوا جَمِيعًا بِإِسْنَادِ
شُعْبَةَ نَحْوَ حَدِيثِهِ وَفِي حَدِيثِ شَيْبَانَ وَأَبِي عَوَانَةَ
أَنَّ رَجُلًا مِنْ النَّاسِ رَغَسَهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا وَفِي
حَدِيثِ التَّيْمِيِّ فَإِنَّهُ لَمْ يَبْتَئِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا
قَالَ فَسَّرَهَا قَتَادَةُ لَمْ يَدَّخِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَفِي
حَدِيثِ شَيْبَانَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ مَا ابْتَأَرَ عِنْدَ اللَّهِ
خَيْرًا وَفِي حَدِيثِ أَبِي عَوَانَةَ مَا امْتَأَرَ بِالْمِيمِ |
| 50.26/4952. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia mendengar 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir berkata; aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau menyebutkan; Ada
seseorang sebelum kalian yang Allah berikan kepadanya harta dan anak.
Sebelum ajalnya tiba, dia berkata kepada anaknya; 'Kamu harus
melaksanakan apa yang aku perintahkan atau kamu adalah orang yang
berhak menerima warisanku dari yang lainnya. Apabila aku meninggal maka
bakarlah jasadku Abu Sa'id berkata; menurutku dia berkata; hingga jika
aku telah menjadi arang hancurkanlah dan taburkanlah di angin. Karena
sungguh aku tidak mempunyai amalan kebaikan yang banyak di sisi Allah.
Dan sungguh Allah maha kuasa untuk menyiksaku. Nabi bersabda: Lalu
ia mengambil janji anak-anaknya untuk melakukan hal itu, dan demi
Rabbku, mereka pun melaksanakannya. Lalu Allah berfirman kepadanya: Wahai hamba-Ku, apa yang mendorongmu untuk melakukan seperti itu? ia menjawab, Wahai Rabb, aku takut kepada-Mu, Beliau bersabda: Ia tidak pernah melakukan amalan selain itu hingga dengannya Allah memberinya rahmat. Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; berkata kepadaku bapakku telah menceritakan kepada kami Qatadah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban bin 'Abdurrahman Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah keduanya dari Qatadah,
mereka semua menyebutkan dengan sanad Syu'bah dengan Hadits yang
serupa. Di dalam Hadits Syaiban dan Abu 'Awanah disebutkan dengan
lafazh; ' Ada seseorang yang Allah beri harta dan anak.
Sedangkan di Hadits At Taimi disebutkan dengan lafazh; 'Lam Yabta ir.'
(tidak mempunyai investasi kebaikan) Dia berkata; Qatadah
menafsirkannya dengan; 'tidak mempunyai tabungan amal kebaikan di sisi
Allah.' Adapun di Hadits Ibnu Syaiban menggunakan lafazh; mab ta'ara
(simpanan). Dan di Hadits Abu 'Awanah dengan lafazh; 'mam ta'ara.'
(Tidak mempunyai isvestasi kebaikan). |
|
| وحَدَّثَنِي
عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ
إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَحْكِي عَنْ
رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِي
ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ
بِالذَّنْبِ ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ اغْفِرْ لِي
ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدِي أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ
أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ ثُمَّ عَادَ
فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي فَقَالَ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِي ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ
الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ
لَكَ قَالَ عَبْدُ الْأَعْلَى لَا أَدْرِي أَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ أَوْ
الرَّابِعَةِ اعْمَلْ مَا شِئْتَ
قَالَ أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ زَنْجُويَةَ الْقُرَشِيُّ
الْقُشَيْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ النَّرْسِيُّ
بِهَذَا الْإِسْنَادِ حَدَّثَنِي عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي أَبُو
الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي طَلْحَةَ قَالَ كَانَ بِالْمَدِينَةِ قَاصٌّ يُقَالُ لَهُ
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ قَالَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ
سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ عَبْدًا أَذْنَبَ ذَنْبًا
بِمَعْنَى حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ وَذَكَرَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
أَذْنَبَ ذَنْبًا وَفِي الثَّالِثَةِ قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ |
| 50.27/4953. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari 'Abdurrahman bin Abu 'Amrah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari apa yang telah dikhabarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, beliau bersabda: Dahulu,
ada seorang yang telah berbuat dosa. Setelah itu, ia berdoa dan
bermunajat; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! ' Kemudian Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman: 'Sesungguhnya hamba-Ku mengaku telah berbuat dosa,
dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni
dosa atau memberi siksa karena dosa.' Kemudian orang tersebut berbuat
dosa lagi dan ia berdoa; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! ' Maka Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Hamba-Ku telah berbuat dosa, dan ia
mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau
menyiksa hamba-Nya karena dosa. Oleh karena, berbuatlah sekehendakmu,
karena Aku pasti akan mengampunimu (jika kamu bertaubat).' Abdul A'la
berkata; 'Saya tidak mengetahui apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Berbuatlah sekehendakmu' pada kali yang ketiga atau
ke empat. Abu Ahmad berkata; telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Zanjuyah Al Qurasyi Al Qusyairi telah menceritakan kepada
kami 'Abdul A'la bin Hammad An Narsi dengan sanad ini. Telah
menceritakan kepadaku 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepadaku Abul Walid telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dia berkata; Dulu, di Madinah ada seorang yang berkisah, dia biasa dipanggil dengan Abdurrahman bin Abu Amrah dia berkata; aku mendengarnya berkata; aku mendengar Abu Hurairah
berkata; Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Seorang hamba melakukan dosa..-yang semakna dengan Hadits
Hammad bin Salamah dengan menyebutkan lafazh; - 'telah melakukan dosa,
' sebanyak tiga kali. Dan di ketiga kalinya beliau menyebutkan; 'Aku
(Allah) telah mengampuni hambaku, maka berbuatlah sekehendaknya.' |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مُوسَى
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ
وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ |
| 50.28/4954. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku mendengar Abu 'Ubaidah bercerita dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa membuka lebar-lebar
tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat
dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada
siang hari untuk menerima taubat orng yang berbuat dosa pada malam
hari, dan yang demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari barat. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini yang serupa dengan Hadits tersebut. |
|
| وحَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ أَحَدٌ
أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ مَدَحَ
نَفْسَهُ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ
حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ |
| 50.29/4955. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; 'Tidak
ada yang lebih suka dipuji selain dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena itu Dia memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada yang lebih
pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji.'" |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ
وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا أَحَدٌ
أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ
اللَّهِ |
| 50.30/4956. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah -dan lafadh ini miliknya-; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
ada yang lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan
segala yang keji baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak
ada yang lebih suka dipuji selain Allah." |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ
سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ
يَقُولُا قُلْتُ لَهُ آنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ
وَرَفَعَهُ
أَنَّهُ قَالَ لَا أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ
إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ |
| 50.31/4957. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku mendengar Abu Wail berkata; aku mendengar 'Abdullah bin Mas'ud
berkata tentang suatu Hadits, lalu aku tanyakan kepadanya; apakah kamu
mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu' dia
berkata; "Tidak ada yang lebih
pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji
baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih
suka dipuji selain Allah karena itulah Dia memuji diri-Nya." |
|
| وحَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا
جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ أَحَدٌ
أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ أَجْلِ
ذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ مِنْ
أَجْلِ ذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ وَلَيْسَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ
الْعُذْرُ مِنْ اللَّهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ أَنْزَلَ الْكِتَابَ
وَأَرْسَلَ الرُّسُلَ |
| 50.32/4958. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim, Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang lain; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Malik bin Al Harits dari 'Abdurrahman bin Yazid dari 'Abdullah bin Mas'ud
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; 'Tidak
ada seorang pun di dunia ini yang melebihi kesukaan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala terhadap pujian. Oleh karena itu, dia memuji diri-Nya sendiri. Tidak
ada seorang pun yang melebihi kecemburuan Allah. Oleh karena itu, dia
mengharamkan keburukan. Dan tidak ada seorang pun yang melebihi
kesukaan Allah Azza wa Jalla terhadap pembebasan dosa. Oleh karena itu,
Dia menurunkan kitab suci dan mengutus para rasul.'" |
|
| وحَدَّثَنَا
عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنِ
عُلَيَّةَ عَنْ حَجَّاجِ بْنِ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ قَالَ يَحْيَى
وَحَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ
يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ
الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ |
| 50.33/4959. Telah menceritakan kepada kami 'Amr An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim bin 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu 'Utsman dia berkata; Yahya berkata; dan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya
Allah memiliki kecemburuan dan orang mukmin juga memiliki kecemburuan.
Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin mengerjakan apa yang di
haramkan oleh Allah.'" |
|
| وقَالَ
يَحْيَى وَحَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ
حَدَّثَهُ أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَتْهُ أَنَّهَا
سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
لَيْسَ شَيْءٌ أَغْيَرَ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ وَحَرْبُ بْنُ شَدَّادٍ عَنْ يَحْيَى
بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ رِوَايَةِ
حَجَّاجٍ حَدِيثَ أَبِي هُرَيْرَةَ خَاصَّةً وَلَمْ يَذْكُرْ حَدِيثَ
أَسْمَاءَ |
| 50.34/4960. (Telah menceritakan kepada kami 'Amr An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim bin 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu 'Utsman Yahya berkata; dan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwasanya 'Urwah bin Az Zubair menceritakan kepadanya, Asma bintu Abu Bakr menceritakan kepadanya, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada seorangpun yang lebih cemburu selain Allah Azza Wa Jalla. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Aban bin Yazid dan Harb bin Syaddad dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan riwayat
Hajjaj, yaitu Hadits Abu Hurairah secara khusus, dan dia tidak
menyebutkan Hadits Asma`.' |
|
| وو
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ هِشَامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ أَسْمَاءَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا
شَيْءَ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ |
| 50.35/4961. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal dari Hisyam dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari 'Urwah dari Asma' dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih cemburu selain Allah Azza Wa Jalla." |
|
| وحَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ
مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْمُؤْمِنُ يَغَارُ وَاللَّهُ أَشَدُّ غَيْرًا
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ الْعَلَاءَ بِهَذَا
الْإِسْنَادِ |
| 50.36/4962. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang mukmin itu pencemburu, dan Allah itu lebih pencemburu lagi. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; aku mendengar Al 'Ala dengan sanad ini. |
|
| وحَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ
الْجَحْدَرِيُّ كِلَاهُمَا عَنْ يَزِيدَ بْنِ زُرَيْعٍ وَاللَّفْظُ
لِأَبِي كَامِلٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي
عُثْمَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
أَنَّ رَجُلًا أَصَابَ مِنْ امْرَأَةٍ قُبْلَةً فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ قَالَ فَنَزَلَتْ
{ أَقِمْ الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ }
قَالَ فَقَالَ الرَّجُلُ أَلِيَ هَذِهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ
عَمِلَ بِهَا مِنْ أُمَّتِي
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ
عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ
رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ
أَنَّهُ أَصَابَ مِنْ امْرَأَةٍ إِمَّا قُبْلَةً أَوْ مَسًّا بِيَدٍ أَوْ
شَيْئًا كَأَنَّهُ يَسْأَلُ عَنْ كَفَّارَتِهَا قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ يَزِيدَ حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُلَيْمَانَ
التَّيْمِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ أَصَابَ رَجُلٌ مِنْ امْرَأَةٍ
شَيْئًا دُونَ الْفَاحِشَةِ فَأَتَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَعَظَّمَ
عَلَيْهِ ثُمَّ أَتَى أَبَا بَكْرٍ فَعَظَّمَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ
يَزِيدَ وَالْمُعْتَمِرِ |
| 50.37/4963. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari keduanya dari Yazid bin Zurai' - dan lafadh ini milik Abu Kamil-; telah menceritakan kepada kami Yazid telah menceritakan kepada kami At Taimi dari Abu 'Utsman dari 'Abdullah bin Mas'ud
bahwasanya seorang lelaki pernah mencium seorang wanita, lalu dia
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkannya kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka turunlah ayat: Dan
dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat. (QS Hud; 114). Abdullah berkata; laki-laki itu bertanya; Wahai Rasulullah, apakah ayat ini untukku? Beliau menjawab: Ayat tersebut adalah untuk orang-orang yang melakukannya dari ummatku. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Ibnu Mas'ud
bahwasanya seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan menceritakan bahwa dirinya telah menyentuh seorang wanita, baik itu
berupa ciuman atau setuhan tangan, seperitinya dia bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang kafarahnya (penghapus). Ibnu
Mas'ud berkata; maka turunlah ayat -sebagaimana dalam Hadits Yazid.
Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Sulaiman At Taimi
dengan sanad ini, dia berkata; 'Seorang laki-laki pernah melakukan
perbuatan dosa kecil terhadap seorang wanita, lalu dia menemui Umar bin
Khaththab, maka Umar menganggapnya telah melakukan dosa besar. Lalu dia
menemui Abu Bakr, ia pun menganggapnya telah melakukan dosa besar.
Kemudian dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lalu perawi
menyebutkan sebagaimana Hadits Yazid dan Mu'tamir.- |
|
| وحَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ
أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ
الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي عَالَجْتُ امْرَأَةً فِي أَقْصَى الْمَدِينَةِ
وَإِنِّي أَصَبْتُ مِنْهَا مَا دُونَ أَنْ أَمَسَّهَا فَأَنَا هَذَا
فَاقْضِ فِيَّ مَا شِئْتَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ لَقَدْ سَتَرَكَ اللَّهُ
لَوْ سَتَرْتَ نَفْسَكَ قَالَ فَلَمْ يَرُدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَقَامَ الرَّجُلُ فَانْطَلَقَ فَأَتْبَعَهُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا دَعَاهُ وَتَلَا
عَلَيْهِ هَذِهِ الْآيَةَ
{ أَقِمْ الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ }
فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَذَا لَهُ خَاصَّةً
قَالَ بَلْ لِلنَّاسِ كَافَّةً
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
الْحَكَمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعِجْلِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يُحَدِّثُ عَنْ خَالِهِ
الْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِمَعْنَى حَدِيثِ أَبِي الْأَحْوَصِ وَقَالَ فِي حَدِيثِهِ
فَقَالَ مُعَاذٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا لِهَذَا خَاصَّةً أَوْ لَنَا
عَامَّةً قَالَ بَلْ لَكُمْ عَامَّةً |
| 50.38/4964. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
-dan lafadh ini milik Yahya- Yahya berkata; telah mengabarkan kepada
kami, dan yang lain berkata; telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Simak dari Ibrahim dari 'Alqamah dan Al Aswad dari 'Abdullah dia berkata; dari Abdullah, dia berkata; Seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
dia berkata; 'Ya Rasulullah! Aku telah berdosa, karena aku bermesraan
dengan seorang perempuan di pinggir kota Madinah. Aku telah berbuat
dosa dengannya selain bersetubuh. Maka hukumlah aku dengan hukuman apa
saja yang anda hendaki. Maka Umar bin Khaththab berkata kepadanya;
'Seandainya engkau menutup rahasia dirimu, niscaya Allah telah menutupi
kesalahanmu itu.' Kata Abdullah; 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tidak membantah sedikitpun ucapan Umar tersebut.' Maka berdirilah
laki-laki itu kemudian pergi. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruh seseorang menyusul dan memanggilnya kembali. Kemudian beliau
bacakan kepadanya ayat ini: 'Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi
siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya segala perbuatan yang baik menghapuskan (dosa) segala
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.'
(QS Hud: 114). Maka bertanyalah seseorang dari suatu kaum yang hadir;
'Ya Nabiyullah! Apakah ayat itu ditujukan khusus baginya? ' Jawab Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: 'Bahkan untuk seluruh umat manusia.'
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Al Hakim bin 'Abdullah Al 'Ijli telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dia berkata; aku mendengar Ibrahim bercerita dari pamannya Al Aswad dari 'Abdullah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan hadits Abul
Ahwash dia berkata di dalam Haditsnya; Mu'adz berkata; Ya Rasulullah,
apakah ayat ini khusus untuk orang itu atau untuk kita semua? Beliau
menjawab: 'Bahkan untuk kalian semua.' |
|
| وحَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي
طَلْحَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ وَحَضَرَتْ
الصَّلَاةُ فَصَلَّى مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي
أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْ فِيَّ كِتَابَ اللَّهِ قَالَ هَلْ حَضَرْتَ
الصَّلَاةَ مَعَنَا قَالَ نَعَمْ قَالَ قَدْ غُفِرَ لَكَ |
| 50.39/4965. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada kami 'Amr bin 'Ashim telah menceritakan kepada kami Hammam dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas dia berkata; Seorang
laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata;
'Ya, Rasulullah! Aku telah melanggar hukum atas diriku (hukumlah aku)!
' Anas berkata; 'Ketika itu telah masuk waktu shalat, maka dia pun
shalat bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Setelah selesai shalat dia berkata lagi kepada beliau; 'Ya, Rasulullah!
Aku telah melanggar hukum atas diriku sesuai dengan Kitab Allah.' Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Apakah engkau tadi shalat
bersama-sama kami? ' jawabnya; 'Ya! ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Allah telah mengampuni kamu.' |
|
| وحَدَّثَنَا
نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ
لِزُهَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ
بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا شَدَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو أُمَامَةَ قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْمَسْجِدِ وَنَحْنُ قُعُودٌ مَعَهُ إِذْ جَاءَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ فَسَكَتَ
عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ أَعَادَ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ
فَسَكَتَ عَنْهُ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ نَبِيُّ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو أُمَامَةَ
فَاتَّبَعَ الرَّجُلُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حِينَ انْصَرَفَ وَاتَّبَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْظُرُ مَا يَرُدُّ عَلَى الرَّجُلِ فَلَحِقَ الرَّجُلُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ أَبُو أُمَامَةَ
فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَرَأَيْتَ حِينَ خَرَجْتَ مِنْ بَيْتِكَ أَلَيْسَ قَدْ تَوَضَّأْتَ
فَأَحْسَنْتَ الْوُضُوءَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ثُمَّ
شَهِدْتَ الصَّلَاةَ مَعَنَا فَقَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ
فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ
اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ حَدَّكَ أَوْ قَالَ ذَنْبَكَ |
| 50.40/4966. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami dan Zuhair bin Harb -dan lafadh ini milik Zuhair- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan kepada kami Syaddad telah menceritakan kepada kami Abu Umamah dia berkata; Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di masjid, sedangkan
kami tengah duduk-duduk dan bercengkrama dengan beliau, tiba-tiba ada
seorang laki-laki yang datang dan berkata; 'Ya Rasulullah, saya telah
berbuat dosa. Oleh karena itu, berilah saya hukuman! ' Tetapi
Rasulullah hanya terdiam saja. Setelah itu, orang tersebut mengulangi
lagi ucapannya; 'Ya Rasulullah, saya telah berbuat dosa. Oleh karena
itu, berilah saya hukuman.' Namun Rasulullah hanya terdiam saja. Tak
lama kemudian, dilaksanakan shalat berjama'ah. Abu Umamah berkata;
'Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pulang ke rumah, orang
tersebut tetap mengikutinya untuk mengetahui jawaban kepada orang
laki-laki tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab
pertanyaan orang tersebut: 'Tahukah kamu bahwasanya kamu keluar dari
rumah, bukankah kamu telah berwudlu dengan sebaik-baiknya? ' Laki-laki
itu menjawab; 'Benar ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah melanjutkan
sabdanya: 'Setelah itu, bukankah kamu telah mengikuti shalat berjamaah
bersama kami? ' Laki-laki itu menjawab; 'Benar ya Rasulullah.' Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah
telah mengampuni hukuman bagimu, atau dia berkata, dosamu.' |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ
لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي
أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ
فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا
فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ فَأَتَاهُ
فَقَالَ إِنَّهُ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَهَلْ لَهُ مِنْ
تَوْبَةٍ فَقَالَ لَا فَقَتَلَهُ فَكَمَّلَ بِهِ مِائَةً ثُمَّ سَأَلَ
عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ عَالِمٍ فَقَالَ
إِنَّهُ قَتَلَ مِائَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَقَالَ نَعَمْ
وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ انْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ
كَذَا وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ فَاعْبُدْ
اللَّهَ مَعَهُمْ وَلَا تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أَرْضُ سَوْءٍ
فَانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا نَصَفَ الطَّرِيقَ أَتَاهُ الْمَوْتُ
فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ
فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ جَاءَ تَائِبًا مُقْبِلًا بِقَلْبِهِ
إِلَى اللَّهِ وَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الْعَذَابِ إِنَّهُ لَمْ يَعْمَلْ
خَيْرًا قَطُّ فَأَتَاهُمْ مَلَكٌ فِي صُورَةِ آدَمِيٍّ فَجَعَلُوهُ
بَيْنَهُمْ فَقَالَ قِيسُوا مَا بَيْنَ الْأَرْضَيْنِ فَإِلَى
أَيَّتِهِمَا كَانَ أَدْنَى فَهُوَ لَهُ فَقَاسُوهُ فَوَجَدُوهُ أَدْنَى
إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي أَرَادَ فَقَبَضَتْهُ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ
قَالَ قَتَادَةُ فَقَالَ الْحَسَنُ ذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ لَمَّا أَتَاهُ
الْمَوْتُ نَأَى بِصَدْرِهِ |
| 50.41/4967. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar -dan lafadh ini miliki Ibnul Mutsanna- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu Ash Shiddiq dari Abu Sa'id Al Khudri bahwasanya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Pada
jaman dahulu ada seorang laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh
sembilan orang. Kemudian orang tersebut mencari orang alim yang banyak
ilmunya. Lalu ditunjukan kepada seorang rahib dan ia pun langsung
mendatanginya. Kepada rahib tersebut ia berterus terang bahwasanya ia
telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan apakah taubatnya itu
akan diterima? Ternyata rahib itu malahan menjawab; 'Tidak. Taubatmu
tidak akan diterima.' Akhirnya laki-laki itu langsung membunuh sang
rahib hingga genaplah kini seratus orang yang telah dibunuhnya.
Kemudian laki-laki itu mencari orang lain lagi yang paling banyak
ilmunya. Lalu ditunjukan kepadanya seorang alim yang mempunyai ilmu
yang banyak. Kepada orang alim tersebut, laki-laki itu berkata; 'Saya
telah membunuh seratus orang dan apakah taubat saya akan diterima? '
Orang alim itu menjawab; 'Ya. Tidak ada penghalang antara taubatmu dan
dirimu. Pergilah ke daerah ini dan itu, karena di sana banyak orang
yang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setelah itu,
beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka dan janganlah kamu
kembali ke daerahmu, karena daerahmu itu termasuk lingkungan yang
buruk.' Maka berangkatlah laki-laki itu ke daerah yang telah ditunjukan
tersebut. Di tengah perjalanan menuju ke sana laki-laki itu meninggal
dunia. Lalu malaikat Rahmat dan Azab saling berbantahan. Malaikat
Rahmat berkata; 'Orang laki-laki ini telah berniat pergi ke suatu
wilayah untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah dengan sepenuh
hati.' Malaikat Azab membantah; 'Tetapi, bukankah ia belum berbuat baik
sama sekali.' Akhirnya datanglah seorang malaikat yang berwujud manusia
menemui kedua malaikat yang sedang berbantahan itu. Maka keduanya
meminta keputusan kepada malaikat yang berwujud manusia dengan cara
yang terbaik. Orang tersebut berkata; 'Ukurlah jarak yang terdekat
dengan orang yang meninggal dunia ini dari tempat berangkatnya hingga
ke tempat tujuannya. Mana yang terdekat, maka itulah keputusannya.'
Ternyata dari hasil pengukuran mereka itu terbukti bahwa orang
laki-laki tersebut meninggal dunia lebih dekat ke tempat tujuannya.
Dengan demikian orang tersebut berada dalam genggaman malaikat Rahmat.'
Qatadah berkata; 'Al Hasan berkata; 'Seseorang telah berkata pada kami
bahwasanya laki-laki itu meninggal dunia dalam kondisi jatuh
terlungkup.' |
|
| وحَدَّثَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا الصِّدِّيقِ
النَّاجِيَّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا قَتَلَ
تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَجَعَلَ يَسْأَلُ هَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ
فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَيْسَتْ لَكَ تَوْبَةٌ فَقَتَلَ
الرَّاهِبَ ثُمَّ جَعَلَ يَسْأَلُ ثُمَّ خَرَجَ مِنْ قَرْيَةٍ إِلَى
قَرْيَةٍ فِيهَا قَوْمٌ صَالِحُونَ فَلَمَّا كَانَ فِي بَعْضِ الطَّرِيقِ
أَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَنَأَى بِصَدْرِهِ ثُمَّ مَاتَ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ
مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ فَكَانَ إِلَى
الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ أَقْرَبَ مِنْهَا بِشِبْرٍ فَجُعِلَ مِنْ
أَهْلِهَا
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ
مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ وَزَادَ فِيهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ
تَبَاعَدِي وَإِلَى هَذِهِ أَنْ تَقَرَّبِي |
| 50.42/4968. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah bahwasanya ia mendengar Abu Ash Shiddiq An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya ada seorang laki-laki
yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, lalu ia bertanya
apakah masih ada pintu taubat untuknya?
kemudian ia menemui seorang rahib dan bertanya kepadanya. Dia menjawab;
'Tidak ada pintu taubat untukmu.' Lalu ia membunuh rahib tersebut.
Kemudian ia terus bertanya, hingga keluar dari desanya menuju desa yang
lain yang di dalamnya terdapat orang-orang shalih. Namun ketika di
tengah perjalanan, ajal menjemputnya. Ia pun meninggal dalam keadaan
telungkup.Lalu Malaikat rahmat dan Malaikat azab saling berebut,
setelah diukur jarak perjalanannya ternyata ia lebih dekat sejengkal
dengan desa yang baik, maka ia pun digolongkan sebagai penghuni desa
tersebut. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dengan sanad ini seperti hadits Mu'adz bin Mu'adz di dalamnya ada
tambahan; 'Maka Allah mewahyukan kepada desa ini untuk menjauh
sedangkan ke desa yang satunya lagi diperintahkan agar mendekat.' |
|
| وحَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ
طَلْحَةَ بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ
يَوْمُ الْقِيَامَةِ دَفَعَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
يَهُودِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا فَيَقُولُ هَذَا فِكَاكُكَ مِنْ
النَّارِ |
| 50.43/4969. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Thalhah bin Yahya dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Pada
hari kiamat kelak, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyerahkan seorang
Yahudi ataupun seorang Nasrani kepada setiap orang muslim. Kemudian
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan berkata; 'Inilah penebusmu dari siksa
api neraka.'" |
|
| وحَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ عَوْنًا وَسَعِيدَ بْنَ
أَبِي بُرْدَةَ حَدَّثَاهُ أَنَّهُمَا شَهِدَا أَبَا بُرْدَةَ يُحَدِّثُ
عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمُوتُ
رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا أَدْخَلَ اللَّهُ مَكَانَهُ النَّارَ يَهُودِيًّا
أَوْ نَصْرَانِيًّا
قَالَ فَاسْتَحْلَفَهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بِاللَّهِ الَّذِي
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَحَلَفَ لَهُ
قَالَ فَلَمْ يُحَدِّثْنِي سَعِيدٌ أَنَّهُ اسْتَحْلَفَهُ وَلَمْ يُنْكِرْ
عَلَى عَوْنٍ قَوْلَهُ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ عَبْدِ الْوَارِثِ
أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ
حَدِيثِ عَفَّانَ وَقَالَ عَوْنُ بْنُ عُتْبَةَ |
| 50.44/4970. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah bahwasanya 'Aun dan Sa'id bin Abu Burdah telah menceritakan kepada Qatadah bahwa keduanya menyaksikan Abu Burdah bercerita kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Tidaklah seorang muslim meninggal kecuali Allah akan memasukkan (memperlihatkan) ke dalam tempatnya neraka Yahudi atau Nashrani.
Qatadah berkata; Maka Umar bin Abdul Aziz meminta Abu Burdah agar
bersumpah atas nama Allah yang tidak ada Ilah selainnya sebanyak tiga
kali jika ia memang benar telah mendengar bapaknya bercerita kepadanya
tentang Hadits tersebut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Qatadah berkata; Abu Burda pun bersumpah kepadanya. Qatadah berkata;
Namun Sa'id tidak menceritakan kepadaku bahwa Umar meminta sumpah
kepada Abu Darda, tapi dia juga tidak mengingkari perkataan Aun. Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna semuanya dari 'Abdush Shamad bin 'Abdul Warits telah mengabarkan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dengan sanad ini seperti hadits 'Affan dan telah berkata 'Aun bin 'Utbah. |
|
| وحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَبَلَةَ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ
حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ حَدَّثَنَا شَدَّادٌ أَبُو طَلْحَةَ
الرَّاسِبِيُّ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ
أَبِيهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجِيءُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ نَاسٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ بِذُنُوبٍ أَمْثَالِ الْجِبَالِ
فَيَغْفِرُهَا اللَّهُ لَهُمْ وَيَضَعُهَا عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى
فِيمَا أَحْسِبُ أَنَا قَالَ أَبُو رَوْحٍ لَا أَدْرِي مِمَّنْ الشَّكُّ
قَالَ أَبُو بُرْدَةَ فَحَدَّثْتُ بِهِ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ
فَقَالَ أَبُوكَ حَدَّثَكَ هَذَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قُلْتُ نَعَمْ |
| 50.45/4971. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad Telah menceritakan kepada kami Harami Ibnu 'Umarah telah menceritakan kepada kami Syaddad Abu Thalhah Ar Rasibi dari Ghailan bin Jarir dari Abu Burdah dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Di
hari kiamat kelak, sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa
dosa mereka sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya,
kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.
(Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata; 'aku tidak tahu dari siapa
keraguan ini.' Abu Burdah berkata; Maka hal ini aku ceritakan kepada
Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya; 'Apakah Bapakmu menceritakan
hal ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? aku menjawab; 'Ya.' |
|
| وحَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ
قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِابْنِ عُمَرَ كَيْفَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي النَّجْوَى قَالَ
سَمِعْتُهُ يَقُولُ يُدْنَى الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رَبِّهِ
عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَضَعَ عَلَيْهِ كَنَفَهُ فَيُقَرِّرُهُ بِذُنُوبِهِ
فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُ فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ أَعْرِفُ قَالَ فَإِنِّي
قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَإِنِّي أَغْفِرُهَا لَكَ
الْيَوْمَ فَيُعْطَى صَحِيفَةَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكُفَّارُ
وَالْمُنَافِقُونَ فَيُنَادَى بِهِمْ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ
هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ |
| 50.46/4972. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam Ad Dastawa'i dari Qatadah dari Shafwan bin Muhriz
dia berkata; "Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar; 'Bagaimana
kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang
pernyataan Allah dengan berbisik? ' Ibnu Umar menjawab; 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada
hari kiamat orang mukmin akan dihadapkan kepada Allah Azza Wa Jalla
dengan sangat dekat sekali hingga tubuhnya menyentuh Allah. Setelah
itu, Allah akan memberikan pengukuhan atas dosa-dosanya. Kemudian Allah
akan bertanya: 'Apakah kamu tahu dosamu? ' Orang mukmin itu menjawab;
'Ya Tuhanku. Saya tahu dosa saya. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku
telah menyembunyikannya untukmu ketika di dunia dan pada hari ini Aku
telah mengampunimu. Lalu orang mukmin itu diberi catatan amal baiknya.
Sementara orang-orang kafir dan munafik akan di panggil dengan suara
yang keras di hadapan semua makhluk: 'Mereka inilah orang-orang yang
telah mendustakan Allah Azza Wa Jalla.'" |
|
| وحَدَّثَنِي
أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو
بْنِ سَرْحٍ مَوْلَى بَنِي أُمَيَّةَ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ
أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ ثُمَّ غَزَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزْوَةَ تَبُوكَ وَهُوَ
يُرِيدُ الرُّومَ وَنَصَارَى الْعَرَبِ بِالشَّامِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ
فَأَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ
مَالِكٍ
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبٍ كَانَ قَائِدَ كَعْبٍ مِنْ بَنِيهِ
حِينَ عَمِيَ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ حَدِيثَهُ
حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ قَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ لَمْ أَتَخَلَّفْ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا
قَطُّ إِلَّا فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ غَيْرَ أَنِّي قَدْ تَخَلَّفْتُ فِي
غَزْوَةِ بَدْرٍ وَلَمْ يُعَاتِبْ أَحَدًا تَخَلَّفَ عَنْهُ إِنَّمَا
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْمُسْلِمُونَ يُرِيدُونَ عِيرَ قُرَيْشٍ حَتَّى جَمَعَ اللَّهُ
بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ عَدُوِّهِمْ عَلَى غَيْرِ مِيعَادٍ وَلَقَدْ شَهِدْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ
الْعَقَبَةِ حِينَ تَوَاثَقْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَا أُحِبُّ أَنَّ
لِي بِهَا مَشْهَدَ بَدْرٍ وَإِنْ كَانَتْ بَدْرٌ أَذْكَرَ فِي النَّاسِ
مِنْهَا وَكَانَ مِنْ خَبَرِي حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ أَنِّي لَمْ
أَكُنْ قَطُّ أَقْوَى وَلَا أَيْسَرَ مِنِّي حِينَ تَخَلَّفْتُ عَنْهُ فِي
تِلْكَ الْغَزْوَةِ وَاللَّهِ مَا جَمَعْتُ قَبْلَهَا رَاحِلَتَيْنِ قَطُّ
حَتَّى جَمَعْتُهُمَا فِي تِلْكَ الْغَزْوَةِ فَغَزَاهَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَرٍّ شَدِيدٍ وَاسْتَقْبَلَ
سَفَرًا بَعِيدًا وَمَفَازًا وَاسْتَقْبَلَ عَدُوًّا كَثِيرًا فَجَلَا
لِلْمُسْلِمِينَ أَمْرَهُمْ لِيَتَأَهَّبُوا أُهْبَةَ غَزْوِهِمْ
فَأَخْبَرَهُمْ بِوَجْهِهِمْ الَّذِي يُرِيدُ وَالْمُسْلِمُونَ مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرٌ وَلَا
يَجْمَعُهُمْ كِتَابُ حَافِظٍ يُرِيدُ بِذَلِكَ الدِّيوَانَ قَالَ كَعْبٌ
فَقَلَّ رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَتَغَيَّبَ يَظُنُّ أَنَّ ذَلِكَ سَيَخْفَى
لَهُ مَا لَمْ يَنْزِلْ فِيهِ وَحْيٌ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَغَزَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْغَزْوَةَ
حِينَ طَابَتْ الثِّمَارُ وَالظِّلَالُ فَأَنَا إِلَيْهَا أَصْعَرُ
فَتَجَهَّزَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْمُسْلِمُونَ مَعَهُ وَطَفِقْتُ أَغْدُو لِكَيْ أَتَجَهَّزَ مَعَهُمْ
فَأَرْجِعُ وَلَمْ أَقْضِ شَيْئًا وَأَقُولُ فِي نَفْسِي أَنَا قَادِرٌ
عَلَى ذَلِكَ إِذَا أَرَدْتُ فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ يَتَمَادَى بِي حَتَّى
اسْتَمَرَّ بِالنَّاسِ الْجِدُّ فَأَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَادِيًا وَالْمُسْلِمُونَ مَعَهُ وَلَمْ
أَقْضِ مِنْ جَهَازِي شَيْئًا ثُمَّ غَدَوْتُ فَرَجَعْتُ وَلَمْ أَقْضِ
شَيْئًا فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ يَتَمَادَى بِي حَتَّى أَسْرَعُوا
وَتَفَارَطَ الْغَزْوُ فَهَمَمْتُ أَنْ أَرْتَحِلَ فَأُدْرِكَهُمْ فَيَا
لَيْتَنِي فَعَلْتُ ثُمَّ لَمْ يُقَدَّرْ ذَلِكَ لِي فَطَفِقْتُ إِذَا
خَرَجْتُ فِي النَّاسِ بَعْدَ خُرُوجِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْزُنُنِي أَنِّي لَا أَرَى لِي أُسْوَةً إِلَّا
رَجُلًا مَغْمُوصًا عَلَيْهِ فِي النِّفَاقِ أَوْ رَجُلًا مِمَّنْ عَذَرَ
اللَّهُ مِنْ الضُّعَفَاءِ وَلَمْ يَذْكُرْنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَلَغَ تَبُوكَ فَقَالَ وَهُوَ جَالِسٌ
فِي الْقَوْمِ بِتَبُوكَ مَا فَعَلَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ رَجُلٌ
مِنْ بَنِي سَلِمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ حَبَسَهُ بُرْدَاهُ وَالنَّظَرُ
فِي عِطْفَيْهِ فَقَالَ لَهُ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ بِئْسَ مَا قُلْتَ
وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا
فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَمَا
هُوَ عَلَى ذَلِكَ رَأَى رَجُلًا مُبَيِّضًا يَزُولُ بِهِ السَّرَابُ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ أَبَا
خَيْثَمَةَ فَإِذَا هُوَ أَبُو خَيْثَمَةَ الْأَنْصَارِيُّ وَهُوَ الَّذِي
تَصَدَّقَ بِصَاعِ التَّمْرِ حِينَ لَمَزَهُ الْمُنَافِقُونَ فَقَالَ
كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ فَلَمَّا بَلَغَنِي أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَوَجَّهَ قَافِلًا مِنْ تَبُوكَ
حَضَرَنِي بَثِّي فَطَفِقْتُ أَتَذَكَّرُ الْكَذِبَ وَأَقُولُ بِمَ
أَخْرُجُ مِنْ سَخَطِهِ غَدًا وَأَسْتَعِينُ عَلَى ذَلِكَ كُلَّ ذِي
رَأْيٍ مِنْ أَهْلِي فَلَمَّا قِيلَ لِي إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَظَلَّ قَادِمًا زَاحَ عَنِّي
الْبَاطِلُ حَتَّى عَرَفْتُ أَنِّي لَنْ أَنْجُوَ مِنْهُ بِشَيْءٍ أَبَدًا
فَأَجْمَعْتُ صِدْقَهُ وَصَبَّحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَادِمًا وَكَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ بَدَأَ
بِالْمَسْجِدِ فَرَكَعَ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ لِلنَّاسِ
فَلَمَّا فَعَلَ ذَلِكَ جَاءَهُ الْمُخَلَّفُونَ فَطَفِقُوا يَعْتَذِرُونَ
إِلَيْهِ وَيَحْلِفُونَ لَهُ وَكَانُوا بِضْعَةً وَثَمَانِينَ رَجُلًا
فَقَبِلَ مِنْهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَانِيَتَهُمْ وَبَايَعَهُمْ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمْ وَوَكَلَ
سَرَائِرَهُمْ إِلَى اللَّهِ حَتَّى جِئْتُ فَلَمَّا سَلَّمْتُ تَبَسَّمَ
تَبَسُّمَ الْمُغْضَبِ ثُمَّ قَالَ تَعَالَ فَجِئْتُ أَمْشِي حَتَّى
جَلَسْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ لِي مَا خَلَّفَكَ أَلَمْ تَكُنْ قَدْ
ابْتَعْتَ ظَهْرَكَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي وَاللَّهِ
لَوْ جَلَسْتُ عِنْدَ غَيْرِكَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا لَرَأَيْتُ أَنِّي
سَأَخْرُجُ مِنْ سَخَطِهِ بِعُذْرٍ وَلَقَدْ أُعْطِيتُ جَدَلًا وَلَكِنِّي
وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُ لَئِنْ حَدَّثْتُكَ الْيَوْمَ حَدِيثَ كَذِبٍ
تَرْضَى بِهِ عَنِّي لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يُسْخِطَكَ عَلَيَّ
وَلَئِنْ حَدَّثْتُكَ حَدِيثَ صِدْقٍ تَجِدُ عَلَيَّ فِيهِ إِنِّي
لَأَرْجُو فِيهِ عُقْبَى اللَّهِ وَاللَّهِ مَا كَانَ لِي عُذْرٌ
وَاللَّهِ مَا كُنْتُ قَطُّ أَقْوَى وَلَا أَيْسَرَ مِنِّي حِينَ
تَخَلَّفْتُ عَنْكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَمَّا هَذَا فَقَدْ صَدَقَ فَقُمْ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ
فِيكَ فَقُمْتُ وَثَارَ رِجَالٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ فَاتَّبَعُونِي
فَقَالُوا لِي وَاللَّهِ مَا عَلِمْنَاكَ أَذْنَبْتَ ذَنْبًا قَبْلَ هَذَا
لَقَدْ عَجَزْتَ فِي أَنْ لَا تَكُونَ اعْتَذَرْتَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا اعْتَذَرَ بِهِ إِلَيْهِ
الْمُخَلَّفُونَ فَقَدْ كَانَ كَافِيَكَ ذَنْبَكَ اسْتِغْفَارُ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَ قَالَ فَوَاللَّهِ مَا
زَالُوا يُؤَنِّبُونَنِي حَتَّى أَرَدْتُ أَنْ أَرْجِعَ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُكَذِّبَ نَفْسِي قَالَ
ثُمَّ قُلْتُ لَهُمْ هَلْ لَقِيَ هَذَا مَعِي مِنْ أَحَدٍ قَالُوا نَعَمْ
لَقِيَهُ مَعَكَ رَجُلَانِ قَالَا مِثْلَ مَا قُلْتَ فَقِيلَ لَهُمَا
مِثْلَ مَا قِيلَ لَكَ قَالَ قُلْتُ مَنْ هُمَا قَالُوا مُرَارَةُ بْنُ
الرَّبِيعَةَ الْعَامِرِيُّ وَهِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ الْوَاقِفِيُّ قَالَ
فَذَكَرُوا لِي رَجُلَيْنِ صَالِحَيْنِ قَدْ شَهِدَا بَدْرًا فِيهِمَا
أُسْوَةٌ قَالَ فَمَضَيْتُ حِينَ ذَكَرُوهُمَا لِي قَالَ وَنَهَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْلِمِينَ عَنْ
كَلَامِنَا أَيُّهَا الثَّلَاثَةُ مِنْ بَيْنِ مَنْ تَخَلَّفَ عَنْهُ
قَالَ فَاجْتَنَبَنَا النَّاسُ وَقَالَ تَغَيَّرُوا لَنَا حَتَّى
تَنَكَّرَتْ لِي فِي نَفْسِيَ الْأَرْضُ فَمَا هِيَ بِالْأَرْضِ الَّتِي
أَعْرِفُ فَلَبِثْنَا عَلَى ذَلِكَ خَمْسِينَ لَيْلَةً فَأَمَّا
صَاحِبَايَ فَاسْتَكَانَا وَقَعَدَا فِي بُيُوتِهِمَا يَبْكِيَانِ
وَأَمَّا أَنَا فَكُنْتُ أَشَبَّ الْقَوْمِ وَأَجْلَدَهُمْ فَكُنْتُ
أَخْرُجُ فَأَشْهَدُ الصَّلَاةَ وَأَطُوفُ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا
يُكَلِّمُنِي أَحَدٌ وَآتِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ وَهُوَ فِي مَجْلِسِهِ بَعْدَ الصَّلَاةِ
فَأَقُولُ فِي نَفْسِي هَلْ حَرَّكَ شَفَتَيْهِ بِرَدِّ السَّلَامِ أَمْ
لَا ثُمَّ أُصَلِّي قَرِيبًا مِنْهُ وَأُسَارِقُهُ النَّظَرَ فَإِذَا
أَقْبَلْتُ عَلَى صَلَاتِي نَظَرَ إِلَيَّ وَإِذَا الْتَفَتُّ نَحْوَهُ
أَعْرَضَ عَنِّي حَتَّى إِذَا طَالَ ذَلِكَ عَلَيَّ مِنْ جَفْوَةِ
الْمُسْلِمِينَ مَشَيْتُ حَتَّى تَسَوَّرْتُ جِدَارَ حَائِطِ أَبِي
قَتَادَةَ وَهُوَ ابْنُ عَمِّي وَأَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ فَسَلَّمْتُ
عَلَيْهِ فَوَاللَّهِ مَا رَدَّ عَلَيَّ السَّلَامَ فَقُلْتُ لَهُ يَا
أَبَا قَتَادَةَ أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمَنَّ أَنِّي أُحِبُّ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ فَسَكَتَ فَعُدْتُ فَنَاشَدْتُهُ فَسَكَتَ
فَعُدْتُ فَنَاشَدْتُهُ فَقَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَفَاضَتْ
عَيْنَايَ وَتَوَلَّيْتُ حَتَّى تَسَوَّرْتُ الْجِدَارَ فَبَيْنَا أَنَا
أَمْشِي فِي سُوقِ الْمَدِينَةِ إِذَا نَبَطِيٌّ مِنْ نَبَطِ أَهْلِ
الشَّامِ مِمَّنْ قَدِمَ بِالطَّعَامِ يَبِيعُهُ بِالْمَدِينَةِ يَقُولُ
مَنْ يَدُلُّ عَلَى كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ فَطَفِقَ النَّاسُ
يُشِيرُونَ لَهُ إِلَيَّ حَتَّى جَاءَنِي فَدَفَعَ إِلَيَّ كِتَابًا مِنْ
مَلِكِ غَسَّانَ وَكُنْتُ كَاتِبًا فَقَرَأْتُهُ فَإِذَا فِيهِ أَمَّا
بَعْدُ فَإِنَّهُ قَدْ بَلَغَنَا أَنَّ صَاحِبَكَ قَدْ جَفَاكَ وَلَمْ
يَجْعَلْكَ اللَّهُ بِدَارِ هَوَانٍ وَلَا مَضْيَعَةٍ فَالْحَقْ بِنَا
نُوَاسِكَ قَالَ فَقُلْتُ حِينَ قَرَأْتُهَا وَهَذِهِ أَيْضَا مِنْ
الْبَلَاءِ فَتَيَامَمْتُ بِهَا التَّنُّورَ ف |
| 50.47/4973. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin 'Abdullah bin 'Amru bin Sarh budak Bani Umayyah telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berangkat ke perang Tabuk untuk
menghadapi orang-orang Romawi dan orang-orang Arab yang beragama
Nasrani di Syam. Ibnu Syihab berkata; 'Saya telah diceritakan oleh Abdul Rahman bin Abdullah bin Ka'ab bin Malik,
bahwa Abdullah bin Ka'ab bin Malik -Abdullah bin Ka'ab adalah salah
seorang putra Ka'ab yang mendampingi Ka'ab ketika ia buta- ia berkata;
'Saya pernah mendengar Ka'ab bin Malik menceritakan peristiwa
tentang dirinya ketika ia turut bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam perang Tabuk.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Saya tidak
pernah tertinggal menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam peperangan yang beliau ikuti kecuali perang Tabuk, akan tetapi
saya juga pernah tertinggal dalam perang Badar. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak pernah mencela seorang muslim yang tidak turut
dalam perang Badar, yang demikian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan kaum muslimin (dalam perang Badar ini) tujuan awal hanya
ingin menyerang kaum kafir Quraisy yang sedang berada dalam perjalanan
dengan mengendarai unta hingga Allah mempertemukan kaum muslimin dengan
musuh mereka tanpa waktu yang di sepakati sebelumnya. Saat itu saya
ikut serta bersama Rasulullah pada malam 'Aqabah ketika kami berjanji
untuk membela Islam. Menurut saya, turut serta dalam perang Badar tidak
sebanding dengan turut serta dalam malam Aqabah, meskipun perang Badar
lebih populer kebanyakan orang. Di antara cerita ketika saya tidak
turut serta bersama Rasulullah dalam perang Tabuk adalah sebagai
berikut; 'Saya benar-benar tak berdaya dan tidak ada orang yang lebih
banyak mempunyai keluasan daripada saya ketika saya tidak ikut serta
dalam perang Tabuk tersebut. Demi Allah, sebelumnya saya tidak
menyiapkan dua ekor hewan tunggangan sama sekali dalam pelbagai
peperangan. Tetapi dalam perang Tabuk ini, saya menyiapkan dua ekor
hewan tunggangan. Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pergi berangkat ke perang Tabuk pada saat cuaca sangat panas. Dapat di
katakan bahwasanya beliau menempuh perjalanan yang amat jauh dan penuh
resiko serta menghadapi musuh yang berjumlah besar. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada kaum muslimin apa yang
akan mereka hadapi bersamanya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan
kaum muslimin untuk mempersiapkan perbekalan perang yang cukup. Pada
saat itu, kaum muslimin yang menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam banyak sekali tanpa ditunjuk melalui surat tugas untuk
berperang. Ka'ab berkata; 'Ada seorang laki-laki yang tidak muncul
karena ia ingin tidak turut serta berperang. Ia menduga bahwa ketidak
turutannya itu tidak akan di ketahui oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam -selama tidak ada wahyu yang turun mengenai dirinya
dari Allah Azza Wa Jalla -. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pergi berperang ke perang tabuk ketika hasil panen buah sangat
memuaskan, hingga saya harus memalingkan perhatian dari hasil panen
tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin
yang ikut serta sudah bersiap-siap dan saya pun segera pergi untuk
mencari perbekalan bersama mereka. Lalu saya pulang tanpa memperoleh
perbekalan sama sekali. Saya berkata dalam hati; 'Saya dapat
mempersiapkan perbekalan sewaktu-waktu. Saya selalu dalam teka-teki
antara ya dan tidak hingga orang-orang semakin siap.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berangkat bersama kaum muslimin, sedangkan
saya belum mempersiapkan perbekalan sama sekali. Akhirnya saya pergi,
lalu saya pulang tanpa mempersiapkan sesuatu. Saya senantiasa berada
dalam kebimbangan seperti itu antara turut serta berperang ataupun
tidak, hingga pasukan kaum muslimin telah bergegas berangkat dan perang
pun berkecamuk sudah. Kemudian saya ingin menyusul ke medan pertempuran
-tetapi hal itu hanyalah angan-angan- dan akhirnya saya ditakdirkan
untuk tidak ikut serta ke medan perang. Setelah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pergi ke medan perang tabuk, maka mulailah rasa sedih
menyelimuti diri saya. Ketika keluar ke tengah-tengah masyarakat
sekitar, saya menyadari bahwasanya tidak ada yang dapat saya temui
kecuali orang-orang yang dalam kemunafikan atau orang-orang yang lemah
yang diberikan uzur oleh Allah Azza Wa Jalla. Sementara itu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengingat diri saya hingga beliau
sampai di Tabuk. Kemudian, ketika beliau sedang duduk-duduk di tengah
para sahabat, tiba-tiba beliau bertanya; 'Mengapa Ka'ab bin Malik tidak
ikut serta bersama kita? ' Seorang sahabat dari Bani Salimah menjawab;
'Ya Rasulullah, sepertinya Ka'ab bin Malik lebih mementingkan dirinya
sendiri daripada perjuangan ini? ' Mendengar ucapan sahabat tersebut,
Muadz bin Jabal berkata; 'Hai sahabat, buruk sekali ucapanmu itu! Demi
Allah ya Rasulullah, saya tahu bahwasanya Ka'ab bin Malik itu adalah
orang yang baik.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diam. Ketika beliau terdiam seperti itu, tiba-tiba beliau melihat
seorang laki-laki yang memakai helm besi yang sulit di kenali. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kamu pasti Abu
Khaitsamah? ' Ternyata orang tersebut adalah memang benar-benar Abu
Khaitsamah Al Anshari, sahabat yang pernah menyedekahkan satu sha'
kurma ketika ia dicaci maki oleh orang-orang munafik. Ka'ab bin Malik
berkata; 'Ketika saya mendengar bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersiap-siap kembali dari perang Tabuk, maka
saya pun diliputi kesedihan. Lalu saya mulai merancang alasan untuk
berdusta. Saya berkata dalam hati; 'Alasan apa yang dapat menyelamatkan
diri saya dari amarah Rasulullah? ' Untuk menghadapi hal tersebut, saya
meminta pertolongan kepada keluarga yang dapat memberikan saran. Ketika
ada seseorang yang berkata kepada saya bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hampir tiba di kota Madinah, hilanglah
alasan untuk berdusta dari benak saya. Akhirnya saya menyadari
bahwasanya saya tidak dapat berbohong sedikitpun kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, saya pun harus berkata
jujur kepada beliau. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tiba di kota Madinah. Seperti biasa, beliau langsung menuju
Masjid - sebagaimana tradisi beliau setiap kali tiba dari bepergian ke
suatu daerah - untuk melakukan shalat. Setelah melakukan shalat sunnah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung bercengkrama bersama
para sahabat. Setelah itu, datanglah beberapa orang sahabat yang tidak
sempat ikut serta bertempur bersama kaum muslimin seraya menyampaikan
berbagai alasan kepada beliau dengan bersumpah. Diperkirakan mereka
yang tidak turut serta bertempur itu sekitar delapan puluh orang lebih.
Ternyata Rasulullah menerima keterus terangan mereka yang tidak ikut
serta berperang, membai'at mereka, memohon ampun untuk mereka, dan
menyerahkan apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka kepada Allah.
Selang beberapa saat kemudian, saya datang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah saya memberi salam, beliau
tersenyum seperti senyuman orang yang marah. Kemudian beliau pun
berkata; 'Kemarilah! ' Lalu saya berjalan mendekati beliau hingga saya
duduk tepat di hadapan beliau. Setelah itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: 'Mengapa kamu tidak ikut serta bertempur
bersama kami hai Ka'ab? Bukankah kamu telah berjanji untuk menyerahkan
jiwa ragamu untuk Islam? ' Saya menjawab; 'Ya Rasulullah, demi Allah
seandainya saya duduk di dekat orang selain diri engkau, niscaya saya
yakin bahwasanya saya akan terbebaskan dari kemurkaannya karena alasan
dan argumentasi yang saya sampaikan. Tetapi, demi Allah, saya tahu jika
sekarang saya menyampaikan kepada engkau alasan yang penuh dusta hingga
membuat engkau tidak marah, tentunya Allah lah yang membuat engkau
marah kepada saya. Apabila saya mengemukakan kepada engkau ya
Rasulullah alasan saya yang benar dan jujur, lalu engkau akan memarahi
saya dengan alasan tersebut, maka saya pun akan menerimanya dengan
senang hati. Biarkanlah Allah memberi hukuman kepada saya dengan ucapan
saya yang jujur tersebut. Demi Allah, sesungguhya tidak ada uzur yang
membuat saya tidak ikut serta berperang. Demi Allah, saya tidak berdaya
sama sekali kala itu meskipun saya mempunyai peluang yang sangat
longgar sekali untuk ikut berjuang bersama kaum muslimin.' Mendengar
pengakuan yang tulus itu, Rasulullah pun berkata: 'Orang ini telah
berkata jujur dan benar. Oleh karena itu, berdirilah hingga Allah
memberimu keputusan. Akhirnya saya
pun berdiri dan beranjak dari sisi beliau. Tak lama kemudian, ada
beberapa orang dari Bani Salimah beramai-ramai mengikuti saya seraya
berkata; 'Hai Ka'ab, demi Allah, sebelumnya kami tidak mengetahui
bahwasanya kamu telah berbuat suatu kesalahan/dosa. Kamu benar-benar
tidak mengemukakan alasan kepada Rasulullah sebagaimana alasan yang
dikemukakan para sahabat lain yang tidak turut berperang. Sesungguhnya,
hanya istighfar Rasulullah untukmulah yang menghapus dosamu.' Ka'ab bin
Malik berkata setelah itu; 'Demi Allah, mereka selalu mencerca saya
hingga saya ingin kembali lagi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu saya dustakan diri saya.' Ka'ab bin Malik berkata;
'Apakah ada orang lain yang telah menghadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seperti diri saya ini? ' Orang-orang Bani Salimah
menjawab; 'Ya. Ada dua orang lagi seperti dirimu. Kedua orang tersebut
mengatakan kepada Rasulullah seperti apa yang telah kamu utarakan dan
Rasulullah pun menjawabnya seperti jawaban kepadamu.' Ka'ab bin Malik
berkata; 'Lalu saya pun bertanya; 'Siapakah kedua orang tersebut hai
para sahabat? ' Mereka, kaum Bani Salimah, menjawab; 'Kedua orang
tersebut adalah Murarah bin Rabi'ah Al Amin dan Hilal bin Ummayah Al
Waqifi.' Ka'ab bin Malik berkata; 'Kemudian mereka menyebutkan dua
orang sahabat yang shalih yang ikut serta dalam perang Badar dan
keduanya layak dijadikan suri tauladan yang baik. Setelah itu, saya pun
berlalu ketika mereka menyebutkan dua orang tersebut kepada saya.'
Ka'ab bin Malik berkata; 'Beberapa hari kemudian, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang kaum muslimin untuk berbicara
dengan kami bertiga yang tidak ikut serta dalam perang Tabuk. Sejak
saat itu, kaum muslimin mulai menjauhi dan berubah sikap terhadap kami
bertiga hingga bumi ini terasa asing bagi kami. Sepertinya, bumi ini
bukanlah bumi yang pernah saya huni sebelumnya dan hal itu berlangsung
lima puluh malam lamanya.' Dua orang teman saya yang tidak ikut serta
dalam perang Tabuk itu kini bersimpuh sedih di rumahnya sambil
menangis, sedangkan saya adalah seorang anak muda yang tangguh dan
tegar. Saya tetap bersikap wajar dan menjalankan aktivitas sehari-hari
seperti biasanya. Saya tetap keluar dari rumah, pergi ke masjid untuk
menghadiri shalat jama'ah bersama kaum muslimin lainnya, dan
berjalan-jalan di pasar meskipun tidak ada seorang pun yang sudi
berbicara dengan saya. Hingga pada suatu ketika saya menghampiri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil memberikan salam
kepadanya ketika beliau berada di tempat duduknya usai shalat. Saya
bertanya dalam hati; 'Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
akan menggerakkan bibirnya untuk menjawab salam ataukah tidak? Kemudian
saya melaksanakan shalat di dekat Rasulullah sambil mencuri pandangan
kepada beliau. Ketika saya telah bersiap untuk melaksanakan shalat,
beliau memandang kepada saya. Dan ketika saya menoleh kepadanya,
beliaupun mengalihkan pandangannya dari saya.' Setelah lama terisolisir
dari pergaulan kaum muslimin, saya pun pergi berjalan-jalan hingga
sampai di pagar kebun Abu Qatadah. Abu Qatadah adalah putera paman saya
(sepupu saya) dan ia adalah orang yang saya sukai. Sesampainya di sana,
saya pun mengucapkan salam kepadanya. Tetapi, demi Allah, sama sekali
ia tidak menjawab salam saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk
bertanya kepadanya; 'Hai Abu Qatadah, saya bersumpah kepadamu dengan
nama Allah, apakah kamu tidak mengetahui bahwasanya saya sangat
mencintai Allah dan Rasul-Nya? ' Ternyata Abu Qatadah hanya terdiam
saja. Lalu saya ulangi lagi ucapan saya dengan bersumpah seperti yang
pertama kali. Namun ia tetap saja terdiam. Kemudian saya ulangi ucapan
saya dan ia pun menjawab; 'Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui tentang hal ini.' Mendengar ucapannya itu, berlinanglah air
mata saya dan saya pun kembali ke rumah sambil menyusuri kebun
tersebut. Ketika saya sedang berjalan-jalan di pasar Madinah, ada
seorang laki-laki dari negeri Syam yang berjualan makanan di kota
Madinah bertanya; 'Siapakah yang dapat menunjukkan kepada saya di mana
Ka'ab bin Malik? ' Lalu orang-orang pun menunjukkan kepada saya hingga
orang tersebut datang kepada saya sambil menyerahkan sepucuk surat
kepada saya dari raja Ghassan. Karena saya dapat membaca dan menulis,
maka saya pun memahami isi surat tersebut. Ternyata isi surat tersebut
sebagai berikut; 'Kami mendengar bahwasanya temanmu (maksudnya adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) telah mengisolirmu dari
pergaulan umum, sementara Tuhanmu sendiri tidaklah menyia-nyiakanmu
seperti itu. Oleh karena itu, bergabunglah dengan kami, niscaya kami
akan menolongmu.' Selesai membaca surat itu, saya pun berkata;
'Sebenarnya surat ini juga merupakan sebuah bencana juga bagi saya.'
Lalu saya memasukkannya ke dalam pembakaran dan membakarnya hingga
musnah. Setelah empat puluh hari lamanya dari pengucilan umum, ternyata
wahyu Tuhan pun tidak juga turun. Hingga pada suatu ketika, seorang
utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi saya sambil
menyampaikan sebuah pesan; 'Hai Ka'ab, sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanmu untuk menghindari
istrimu.' Saya bertanya; 'Apakah saya harus menceraikan atau bagaimana?
' Utusan tersebut menjawab; 'Tidak usah kamu ceraikan. Tetapi, cukuplah
kamu menghindarinya dan janganlah kamu mendekatinya.' Lalu saya katakan
kepada istri saya; 'Wahai dinda, sebaiknya dinda pulang terlebih dahulu
ke rumah orang tua dinda dan tinggallah bersama dengan mereka hingga
Allah memberikan keputusan yang jelas dalam permasalahan ini.' Ka'ab
bin Malik berkata; 'Tak lama kemudian istri Hilal bin Umayyah pergi
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil bertanya; 'Ya
Rasulullah, Hilal bin Umayyah itu sudah lanjut usia dan lemah serta
tidak mempunyai pembantu. Oleh karena itu, izinkanlah saya merawatnya.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: 'Jangan.
Sebaiknya kamu tidak usah menemaninya terlebih dahulu dan ia tidak
boleh dekat denganmu untuk beberapa saat.' Isteri Hilal tetap
bersikeras dan berkata; 'Demi Allah ya Rasullah, sekarang ia itu tidak
mempunyai semangat hidup lagi. Ia senantiasa menangis, sejak
mendapatkan permasalahan ini sampai sekarang.' Ka'ab bin Malik berkata;
'Beberapa orang dari keluarga saya berkata; 'Sebaiknya kamu meminta
izin terlebih dahulu kepada Rasulullah dalam masalah istrimu ini.
Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri telah memberikan
izin kepada Hilal bin Umayyah untuk merawat suaminya.' Ka'ab bin Malik
berkata; 'Saya tidak akan meminta izin kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam persoalan istri saya ini. Karena, bagaimanapun,
saya tidak akan tahu bagaimana jawaban Rasulullah nanti jika saya
meminta izin kepada beliau sedangkan saya masih muda belia.' Ka'ab bin
Malik berkata; 'Ternyata hal itu berlangsung selama sepuluh malam
hingga dengan demikian lengkaplah sudah lima puluh malam bagi kami
terhitung sejak kaum muslimin dilarang untuk berbicara kepada kami.
Ka'ab bin Malik berkata; 'Lalu saya melakukan shalat fajar pada malam
yang ke lima puluh di bagian belakang rumah. Ketika saya sedang duduk
dalam shalat tersebut, diri saya diliputi penyesalan dan kesedihan.
Sepertinya bumi yang luas ini terasa sempit bagi diri saya. Tiba-tiba
saya mendengar seseorang berteriak dengan lantangnya menembus
cakrawala; 'Hai Ka'ab bin Malik, bergembiralah! ' Maka saya pun
tersungkur sujud dan mengetahui bahwasanya saya telah terbebas dari
persoalan saya. Ka'ab bin Malik berkata; 'Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepada kaum muslimin usai |
|
| وحَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ
أَخْبَرَنَا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ
حُمَيْدٍ قَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ وَالسِّيَاقُ حَدِيثُ مَعْمَرٍ
مِنْ رِوَايَةِ عَبْدٍ وَابْنِ رَافِعٍ قَالَ يُونُسُ وَمَعْمَرٌ جَمِيعًا
عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ وَعَلْقَمَةُ بْنُ وَقَّاصٍ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ زَوْجِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حِينَ قَالَ لَهَا أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَبَرَّأَهَا اللَّهُ
مِمَّا قَالُوا وَكُلُّهُمْ حَدَّثَنِي طَائِفَةً مِنْ حَدِيثِهَا
وَبَعْضُهُمْ كَانَ أَوْعَى لِحَدِيثِهَا مِنْ بَعْضٍ وَأَثْبَتَ
اقْتِصَاصًا وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ الْحَدِيثَ
الَّذِي حَدَّثَنِي وَبَعْضُ حَدِيثِهِمْ يُصَدِّقُ بَعْضًا ذَكَرُوا
أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ
خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَعَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَقْرَعَ بَيْنَنَا فِي غَزْوَةٍ
غَزَاهَا فَخَرَجَ فِيهَا سَهْمِي فَخَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَلِكَ بَعْدَ مَا أُنْزِلَ الْحِجَابُ
فَأَنَا أُحْمَلُ فِي هَوْدَجِي وَأُنْزَلُ فِيهِ مَسِيرَنَا حَتَّى إِذَا
فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَزْوِهِ
وَقَفَلَ وَدَنَوْنَا مِنْ الْمَدِينَةِ آذَنَ لَيْلَةً بِالرَّحِيلِ
فَقُمْتُ حِينَ آذَنُوا بِالرَّحِيلِ فَمَشَيْتُ حَتَّى جَاوَزْتُ
الْجَيْشَ فَلَمَّا قَضَيْتُ مِنْ شَأْنِي أَقْبَلْتُ إِلَى الرَّحْلِ
فَلَمَسْتُ صَدْرِي فَإِذَا عِقْدِي مِنْ جَزْعِ ظَفَارِ قَدْ انْقَطَعَ
فَرَجَعْتُ فَالْتَمَسْتُ عِقْدِي فَحَبَسَنِي ابْتِغَاؤُهُ وَأَقْبَلَ
الرَّهْطُ الَّذِينَ كَانُوا يَرْحَلُونَ لِي فَحَمَلُوا هَوْدَجِي
فَرَحَلُوهُ عَلَى بَعِيرِيَ الَّذِي كُنْتُ أَرْكَبُ وَهُمْ يَحْسِبُونَ
أَنِّي فِيهِ قَالَتْ وَكَانَتْ النِّسَاءُ إِذْ ذَاكَ خِفَافًا لَمْ
يُهَبَّلْنَ وَلَمْ يَغْشَهُنَّ اللَّحْمُ إِنَّمَا يَأْكُلْنَ
الْعُلْقَةَ مِنْ الطَّعَامِ فَلَمْ يَسْتَنْكِرْ الْقَوْمُ ثِقَلَ
الْهَوْدَجِ حِينَ رَحَلُوهُ وَرَفَعُوهُ وَكُنْتُ جَارِيَةً حَدِيثَةَ
السِّنِّ فَبَعَثُوا الْجَمَلَ وَسَارُوا وَوَجَدْتُ عِقْدِي بَعْدَ مَا
اسْتَمَرَّ الْجَيْشُ فَجِئْتُ مَنَازِلَهُمْ وَلَيْسَ بِهَا دَاعٍ وَلَا
مُجِيبٌ فَتَيَمَّمْتُ مَنْزِلِي الَّذِي كُنْتُ فِيهِ وَظَنَنْتُ أَنَّ
الْقَوْمَ سَيَفْقِدُونِي فَيَرْجِعُونَ إِلَيَّ فَبَيْنَا أَنَا
جَالِسَةٌ فِي مَنْزِلِي غَلَبَتْنِي عَيْنِي فَنِمْتُ وَكَانَ صَفْوَانُ
بْنُ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيُّ ثُمَّ الذَّكْوَانِيُّ قَدْ عَرَّسَ مِنْ
وَرَاءِ الْجَيْشِ فَادَّلَجَ فَأَصْبَحَ عِنْدَ مَنْزِلِي فَرَأَى
سَوَادَ إِنْسَانٍ نَائِمٍ فَأَتَانِي فَعَرَفَنِي حِينَ رَآنِي وَقَدْ
كَانَ يَرَانِي قَبْلَ أَنْ يُضْرَبَ الْحِجَابُ عَلَيَّ فَاسْتَيْقَظْتُ
بِاسْتِرْجَاعِهِ حِينَ عَرَفَنِي فَخَمَّرْتُ وَجْهِي بِجِلْبَابِي وَ
وَاللَّهِ مَا يُكَلِّمُنِي كَلِمَةً وَلَا سَمِعْتُ مِنْهُ كَلِمَةً
غَيْرَ اسْتِرْجَاعِهِ حَتَّى أَنَاخَ رَاحِلَتَهُ فَوَطِئَ عَلَى يَدِهَا
فَرَكِبْتُهَا فَانْطَلَقَ يَقُودُ بِيَ الرَّاحِلَةَ حَتَّى أَتَيْنَا
الْجَيْشَ بَعْدَ مَا نَزَلُوا مُوغِرِينَ فِي نَحْرِ الظَّهِيرَةِ
فَهَلَكَ مَنْ هَلَكَ فِي شَأْنِي وَكَانَ الَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ
فَاشْتَكَيْتُ حِينَ قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ شَهْرًا وَالنَّاسُ
يُفِيضُونَ فِي قَوْلِ أَهْلِ الْإِفْكِ وَلَا أَشْعُرُ بِشَيْءٍ مِنْ
ذَلِكَ وَهُوَ يَرِيبُنِي فِي وَجَعِي أَنِّي لَا أَعْرِفُ مِنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللُّطْفَ الَّذِي كُنْتُ
أَرَى مِنْهُ حِينَ أَشْتَكِي إِنَّمَا يَدْخُلُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُولُ كَيْفَ تِيكُمْ
فَذَاكَ يَرِيبُنِي وَلَا أَشْعُرُ بِالشَّرِّ حَتَّى خَرَجْتُ بَعْدَ مَا
نَقَهْتُ وَخَرَجَتْ مَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ قِبَلَ الْمَنَاصِعِ وَهُوَ
مُتَبَرَّزُنَا وَلَا نَخْرُجُ إِلَّا لَيْلًا إِلَى لَيْلٍ وَذَلِكَ قَبْلَ
أَنْ نَتَّخِذَ الْكُنُفَ قَرِيبًا مِنْ بُيُوتِنَا وَأَمْرُنَا أَمْرُ
الْعَرَبِ الْأُوَلِ فِي التَّنَزُّهِ وَكُنَّا نَتَأَذَّى بِالْكُنُفِ
أَنْ نَتَّخِذَهَا عِنْدَ بُيُوتِنَا فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأُمُّ
مِسْطَحٍ وَهِيَ بِنْتُ أَبِي رُهْمِ بْنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ
مَنَافٍ وَأُمُّهَا ابْنَةُ صَخْرِ بْنِ عَامِرٍ خَالَةُ أَبِي بَكْرٍ
الصِّدِّيقِ وَابْنُهَا مِسْطَحُ بْنُ أُثَاثَةَ بْنِ عَبَّادِ بْنِ
الْمُطَّلِبِ فَأَقْبَلْتُ أَنَا وَبِنْتُ أَبِي رُهْمٍ قِبَلَ بَيْتِي
حِينَ فَرَغْنَا مِنْ شَأْنِنَا فَعَثَرَتْ أُمُّ مِسْطَحٍ فِي مِرْطِهَا
فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ لَهَا بِئْسَ مَا قُلْتِ أَتَسُبِّينَ
رَجُلًا قَدْ شَهِدَ بَدْرًا قَالَتْ أَيْ هَنْتَاهْ أَوْ لَمْ تَسْمَعِي
مَا قَالَ قُلْتُ وَمَاذَا قَالَ قَالَتْ فَأَخْبَرَتْنِي بِقَوْلِ أَهْلِ
الْإِفْكِ فَازْدَدْتُ مَرَضًا إِلَى مَرَضِي فَلَمَّا رَجَعْتُ إِلَى
بَيْتِي فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ كَيْفَ تِيكُمْ قُلْتُ أَتَأْذَنُ لِي
أَنْ آتِيَ أَبَوَيَّ قَالَتْ وَأَنَا حِينَئِذٍ أُرِيدُ أَنْ أَتَيَقَّنَ
الْخَبَرَ مِنْ قِبَلِهِمَا فَأَذِنَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتُ أَبَوَيَّ فَقُلْتُ لِأُمِّي يَا أُمَّتَاهْ
مَا يَتَحَدَّثُ النَّاسُ فَقَالَتْ يَا بُنَيَّةُ هَوِّنِي عَلَيْكِ
فَوَاللَّهِ لَقَلَّمَا كَانَتْ امْرَأَةٌ قَطُّ وَضِيئَةٌ عِنْدَ رَجُلٍ
يُحِبُّهَا وَلَهَا ضَرَائِرُ إِلَّا كَثَّرْنَ عَلَيْهَا قَالَتْ قُلْتُ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَقَدْ تَحَدَّثَ النَّاسُ بِهَذَا قَالَتْ فَبَكَيْتُ
تِلْكَ اللَّيْلَةَ حَتَّى أَصْبَحْتُ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا
أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ثُمَّ أَصْبَحْتُ أَبْكِي وَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ
وَأُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ حِينَ اسْتَلْبَثَ الْوَحْيُ يَسْتَشِيرُهُمَا
فِي فِرَاقِ أَهْلِهِ قَالَتْ فَأَمَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَأَشَارَ
عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالَّذِي
يَعْلَمُ مِنْ بَرَاءَةِ أَهْلِهِ وَبِالَّذِي يَعْلَمُ فِي نَفْسِهِ
لَهُمْ مِنْ الْوُدِّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هُمْ أَهْلُكَ وَلَا
نَعْلَمُ إِلَّا خَيْرًا وَأَمَّا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ
لَمْ يُضَيِّقْ اللَّهُ عَلَيْكَ وَالنِّسَاءُ سِوَاهَا كَثِيرٌ وَإِنْ
تَسْأَلْ الْجَارِيَةَ تَصْدُقْكَ قَالَتْ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِيرَةَ فَقَالَ أَيْ بَرِيرَةُ هَلْ
رَأَيْتِ مِنْ شَيْءٍ يَرِيبُكِ مِنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَهُ بَرِيرَةُ
وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنْ رَأَيْتُ عَلَيْهَا أَمْرًا قَطُّ
أَغْمِصُهُ عَلَيْهَا أَكْثَرَ مِنْ أَنَّهَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ
السِّنِّ تَنَامُ عَنْ عَجِينِ أَهْلِهَا فَتَأْتِي الدَّاجِنُ
فَتَأْكُلُهُ قَالَتْ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَاسْتَعْذَرَ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أُبَيٍّ ابْنِ سَلُولَ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ
مَنْ يَعْذِرُنِي مِنْ رَجُلٍ قَدْ بَلَغَ أَذَاهُ فِي أَهْلِ بَيْتِي
فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي إِلَّا خَيْرًا وَلَقَدْ ذَكَرُوا
رَجُلًا مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا وَمَا كَانَ يَدْخُلُ عَلَى
أَهْلِي إِلَّا مَعِي فَقَامَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ الْأَنْصَارِيُّ
فَقَالَ أَنَا أَعْذِرُكَ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ كَانَ مِنْ
الْأَوْسِ ضَرَبْنَا عُنُقَهُ وَإِنْ كَانَ مِنْ إِخْوَانِنَا الْخَزْرَجِ
أَمَرْتَنَا فَفَعَلْنَا أَمْرَكَ قَالَتْ فَقَامَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ
وَهُوَ سَيِّدُ الْخَزْرَجِ وَكَانَ رَجُلًا صَالِحًا وَلَكِنْ
اجْتَهَلَتْهُ الْحَمِيَّةُ فَقَالَ لِسَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ كَذَبْتَ
لَعَمْرُ اللَّهِ لَا تَقْتُلُهُ وَلَا تَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ فَقَامَ
أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَهُوَ ابْنُ عَمِّ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ فَقَالَ
لِسَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ كَذَبْتَ لَعَمْرُ اللَّهِ لَنَقْتُلَنَّهُ
فَإِنَّكَ مُنَافِقٌ تُجَادِلُ عَنْ الْمُنَافِقِينَ فَثَارَ الْحَيَّانِ
الْأَوْسُ وَالْخَزْرَجُ حَتَّى هَمُّوا أَنْ يَقْتَتِلُوا وَرَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ عَلَى الْمِنْبَرِ
فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُخَفِّضُهُمْ حَتَّى سَكَتُوا وَسَكَتَ قَالَتْ وَبَكَيْتُ يَوْمِي
ذَلِكَ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ثُمَّ بَكَيْتُ
لَيْلَتِي الْمُقْبِلَةَ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ
بِنَوْمٍ وَأَبَوَايَ يَظُنَّانِ أَنَّ الْبُكَاءَ فَالِقٌ كَبِدِي
فَبَيْنَمَا هُمَا جَالِسَانِ عِنْدِي وَأَنَا أَبْكِي اسْتَأْذَنَتْ
عَلَيَّ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَأَذِنْتُ لَهَا فَجَلَسَتْ تَبْكِي
قَالَتْ فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ ثُمَّ جَلَسَ قَالَتْ وَلَمْ
يَجْلِسْ عِنْدِي مُنْذُ قِيلَ لِي مَا قِيلَ وَقَدْ لَبِثَ شَهْرًا لَا
يُوحَى إِلَيْهِ فِي شَأْنِي بِشَيْءٍ قَالَتْ فَتَشَهَّدَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ و |
| 50.48/4974. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid Al Aili Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Rafi' serta 'Abad bin Humaid. Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, yang mana jalur Haditsnya adalah riwayat dari 'Abd dan Ibnu Rafi'. Yunus dan Ma'mar berkata; secara keseluruhan dari Az Zuhri Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan Urwah bin Zubair, AlQamah bin Waqqash, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud dari Hadits Aisyah
-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- tatkala orang yang
menyebarkan isu bohong berkata semaunya tentanya dengan apa yang mereka
katakan, Lalu Allah menjelaskan kesucian dirinya dari tuduhan tersebut.
Ada sekelompok orang yang menceritakan kepadaku mengenai kejadian
tersebut, sebagian mereka menerima cerita kajadian tersebut dari
sebagian yang lain, sehingga kisah tersebut seolah-olah menjadi kuat,
hingga saya hafal perkataan dari setiap yang mereka ceritakan kepadaku
dan sebagian cerita membenarkan yang lain. Dari Urwah ia menceritakan
kepadaku dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
apabila Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam hendak berpergian,
beliau mengundi di antara isteri-isterinya. Barang siapa yang keluar
undiannya, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam. Aisyah berkata; Kemudian
beliau mengundi di antara kami pada suatu peperangan dan keluarlah
undian anak panahku, sehingga aku pergi bersama Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam. Kejadian tersebut setelah diturunkannya ayat tentang
hijab. Lalu saya dibawa di sekedupku. Di tengah perjalanan, saya turun
hingga Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam selesai dari sebuah
peperangan dan beliau pun kembali ke Madinah. Pada suatu malam saya
berada bersama kelompok kaum muslimin. Tatkala mereka tertidur, saya
bangun dan berjalan hingga aku mendahului mereka. Setelah saya selesai
menunaikan urusanku, saya kembali bergabung dengan kelompok kaum
muslimin. Tatkala saya meraba dadaku, ternyata kalungku yang berasal
dari Zhafar, Yaman, putus. Maka saya kembali dan mencari kalungku,
pencarian itu membuatku terlambat. Dan, sekelompok orang yang membawa
sekedupku telah berangkat, mereka berjalan dengan meletakkan sekedupku
di atas untaku yang biasa saya kendarai. Mereka mengira bila aku sudah
berada di dalamnya. Aisyah berkata; Tatkala
itu, isteri-isteri beliau kurus-kurus dan ringan, karena tidak pernah
makan daging. Tetapi, mereka hanya memakan makanan ringan. Sehingga,
tidak ada orang yang curiga terhadap beratnya sekedup tersebut, ketika
mereka berjalan dan mengangkatnya. Terlebih, kala itu aku masih kecil.
Akhirnya merekapun membawa unta-untanya dan berjalan (meneruskan
perjalanan). Saya mendapatkan kalungku tatkala bala tentara telah
berlalu. Sehingga, ketika saya mendatangi tempat duduk mereka, tidak
ada seorang pun yang memanggil dan tidak ada pula orang yang menjawab.
Lalu saya kembali ke tempat dudukku di tempat saya duduk. Saya berharap
ada suatu kaum (dari tentara kaum muslimin) yang menemukanku dan
kembali menjemputku. Tatkala saya duduk di tempat dudukku, saya merasa
ngantuk dan tertidur. Sedangkan Shafwan bin Mu'atthal Assulami dan
orang-orang Dzakwan tinggal di belakang pasukan (memeriksa bila ada
yang ketinggalan). Mereka berjalan diawal malam dan di pagi harinya
mereka sampai di tempat dudukku. Shafwan bin al Mu'atthal Assulami
melihat ada seseorang yang masih tertidur, maka dia mendatangiku dan
dia telah mengenaliku tatkala dia melihatku. Yang demikian karena dia
telah melihatku sebelum diwajibkan memakai hijab atasku. Seketika saya
terbangun dan saya mendengar dia beristirja' (mengucapkan, inna lillahi
wa inna ilaihi raaji'un) tatkala ia mengetahuiku. Saya langsung
menutupi wajahku dengan jilbabku. Demi Allah, dia tidak berbicara
sepatah katapun dan saya sama sekali tidak mendengar satu patah kata
pun kecuali kata istirja'nya. Akhirnya ia pun merundukkan untanya dan
saya pun menaikinya. Lalu ia pergi dan menuntun unta (yang saya naiki)
hingga kami berhasil menyusul pasukan kaum muslimin setelah mereka
berisitirahat di pantai Azhzhariah. Celakalah orang yang telah berburuk
sangka pada urusanku. Ketika itu, orang yang paling terlihat
kesombongannya adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Akhirnya, saya pun
sampai di Madinah. Setelah kedatangan kami, saya mendadak sakit hampir
selama satu bulan, sementara orang-orang terus larut membicarakan
tuduhan (yang ditujukan kepadaku), padahal aku tidak sedikit pun merasa
melakukan hal itu. Sehingga, beliau pun meragukan sakitku. Saya tidak
lagi tahu kelembutan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam yang
pernah aku lihat darinya sebelumnya. Tatkala aku sakit, Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam masuk dan memberi salam seraya bertanya;
Bagaimana denganmu?
Seolah-olah tatkala itu beliau meragukanku, sementara saya tidak merasa
telah melakukan kejelekan tersebut. Setelah saya merasa mulai sembuh,
saya keluar bersama Ummu Misthah ke tempat tertutup untuk buang air,
kami tidak pernah keluar kecuali di malam hari hingga malam lagi.
Tempat tertutup tersebut dibuat di dekat rumah-rumah kami. Urusan kami
seperti para pendahulu orang-orang Arab, kami biasa membuat tempat
tertutup untuk buang air di rumah. Kemudian saya dan Ummu Misthah -dia
adalah anak perempuannya Abu Ruhmi bin al Muthallib bin Abdi Manaf dan
ibunya adalah anak perempuannya Shakhr bin Amir, bibinya Abu Bakr ash
Shidiq dan anaknya adalah Misthah bin Utsabah bin Abbad bin al
Muthallib- kembali ke rumahku setelah urusan kami selesai. Tatkala itu,
Ummu Misthah terpeleset karena menginjak atau terjerat kainnya. Ketika
itu ia berkata; Celaka Misthah. Saya bertanya kepadanya; Alangkah jeleknya apa yang telah kamu katakan, engkau mencela orang yang telah ikut perang Badar?. Dia berkata; Ya, apakah kamu tidak mendengar apa yang dia katakan? saya berkata; Apa yang telah dia katakan?
maka dia mengabarkan kepadaku dengan perkataan orang-orang yang
menuduhku. Tatkala itu saya bertambah sakit dan ketika saya kembali ke
rumahku, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan
mengucapkan salam. Kemudian beliau bersabda: Bagaimana keadaanmu? Saya berkata; Apakah engkau mengizinkanku untuk mendatangi kedua orang tuaku? ia berkata; Ketika
itu saya ingin meyakinkan kabar tersebut dari mereka berdua. Akhirnya,
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam pun mengizinkanku. Lalu saya
mendatangi kedua orang tuaku, saya bertanya kepada ibuku; Wahai ibuku, apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang? ia menjawab; Wahai
anakku, semoga urusanmu dimudahkan, demi Allah, tidaklah seorang wanita
yang jelas-jelas dicintai suaminya sedang ia mempunyai madu (isteri
suami lainnya), kecuali mereka (isteri-isteri suami lainnya) akan
memperbanyak tuduhan atas diri wanita tersebut. ia berkata; Maha Suci Allah, apakah ini yang dibicarakan oleh orang-orang? ia berkata; Pada
malam itu juga aku menangis, hingga di pagi harinya air mataku tidak
lagi bisa mengalir karena habis dan saya tidak bercelak ketika tidur.
Ketika di pagi harinya, saya menangis. Dan, ketika itu Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah
bin Zaid untuk mengajak keduanya bermusyawarah dalam rangka memisahkan
isterinya selama wahyu belum turun. Aisyah berkata; Adapun
Usamah bin Zaid, dia menunjuki kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam dengan apa yang ia ketahui akan jauhnya istri beliau dari
perbuatan tersebut dan dengan apa yang ia ketahui tentang kecintaannya
kepada beliau. Usamah berkata; 'Wahai Rasulullah! Mereka adalah
isteri-isterimu, kami tidak mengetahui kecuali kebaikan.' Adapun Ali
bin Abi Thalib, ia berkata; Allah
'azza wajalla tidak akan memberi kesempitan kepadamu, kan wanita
selainnya masih banyak juga. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada
budakmu, pasti dia akan jujur'. Aisyah berkata; Kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam memanggil Barirah, beliau bertanya: Wahai Barirah! Apakah engkau melihat ada sesuatu yang meragukan bagimu dari diri Aisyah? Barirah menjawab; Demi
Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, saya tidak melihat pada dirinya
suatu yang kurang selain tak lebih saat ia masih kecil umurnya, ia
ketiduran dari menunggu adonan tepung di keluarganya lantas ada
binatang jinak yang memakan tepung itu.
kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan meminta
argumentasi dari seorang lelaki yang bernama Abdullah bin Ubai bin
Salul. Tatkala Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam berada di atas
mimbar, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Wahai
seluruh kaum muslimin, siapakah yang mau memberiku argumentasi dari
seorang lelaki yang telah menyakiti keluargaku. Sungguh demi Allah,
saya tidak mengetahui sesuatupun dari keluargaku kecuali kebaikan.
Mereka telah menceritakan mengenai seorang lelaki yang saya tidak
mengetahui dari dirinya kecuali kebaikan. Dan tidaklah ada orang yang
menemui isteriku kecuali ia bersamaku. Sa'ad bin Mu'adz al Anshari berkata; Wahai
Rasulullah! aku akan menolongmu darinya. Bila ada orang dari bani Aus
di penggal lehernya, sekalipun dari saudara kami dari bani Khazraj,
bila engkau memerintahkan kami maka kami akan melaksanakan perintahmu.
Seketika itu juga Sa'ad bin Ubadah -dia adalah pemimpin dari bani
Khazraj, ia adalah seorang lelaki yang shalih. Hanya saja, ia masih
memiliki sikap fanatis- berkata kepada Sa'ad bin Mu'ad; Demi Allah, engkau tidak akan bisa membunuhnya dan tidak akan mampu untuk membunuhnya. Maka berdirilah Usaid bin Hudlair dan dia adalah keponakan Sa'ad bin Mu'adz, ia berkata kepada Sa'ad bin Ubadah; Engkau bohong, sungguh kami akan membunuhnya karena kamu seorang yang munafik yang memperdebatkan orang-orang munafik.
Keadaan pun semakin memanas antara bani Aus dan Khazraj, hingga mereka
ingin saling bunuh membunuh sedangkan Rasulullah shallaallahu 'alaihi
wa sallam masih tetap berdiri di atas mimbar. Kemudian Rasulullah
shallaallahu 'alaihi wa sallam menenangkan mereka, hingga mereka
terdiam dan beliaupun terdiam. Pada hari itu, aku pun menangis hingga
air mataku habis dan aku tidak memakai celak tatkala tidur. Malam
berikutnya, aku masih menangis hingga air mataku habis dan aku tidak
memakai celak ketika tidur. Kedua orang tuaku mengira tangisanku akan
dapat membelah hatiku. Aisyah berakta; Lalu keduanya duduk di
sisiku sementara saya masih terus menangis. Ketika itu, ada seorang
wanita Anshar yang meminta izin kepadaku untuk menemuiku, akupun
mengizinkannya. Ia pun duduk dan ikut menangis bersamaku. Tatkala kami
dalam kondisi seperti itu, Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
masuk menemui kami, beliau mengucapkan salam lantas beliau duduk. Ia berkata; Beliau tidak pernah duduk di sisiku selama satu bulan, sejak wahyu tidak diturunkan kepadanya mengenai urusanku. Ia berkata; Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam pun bersaksi, seraya mengucapkan salam sambil duduk. beliau bersabda: Amma
ba'd, Wahai Aisyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku berita begini
dan begini, sungguh jika engkau terlepas dari hal itu karena tidak
melakukannya, semoga Allah Azzawajalla menjauhkanmu. Jika kamu
melakukan dosa tersebut, minta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah
kepada-Nya. Karena, seorang hamba yang mengakui dosanya kemudian
bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya. Aisyah berkata; Ketika
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam selesai berkata, air mataku
semakin deras mengalir hingga tidak terasa lagi tetesan air mata
tersebut. Saya berkata kepada ayahku; Jawablah apa yang telah dikatakan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku. Ayahku berkata; Saya tidak tahu, demi Allah, saya tidak akan berbicara kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya berkata kepada ibuku; Jawablah apa yang telah dikatakan Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku! ibuku berkata; Demi Allah, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan kepada Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam. Aisyah berkata; saya berkata; Saya
adalah seorang gadis yang masih kecil usianya, saya tidak banyak
membaca Al-Qur'an. Demi Allah, sungguh aku mengetahui engkau telah
mendengar hal ini hingga kamu merasa mantap dan percaya terhadap hal
itu. Dan bila aku bicara kepada kalian; 'Sesungguhnya aku jauh dari
perbuatan tersebut dan Allah Azzawajalla Maha Mengetahui bila aku jauh
dari perbuatan tersebut. Maka, kalian juga tidak akan percaya terhadap
hal itu. Jika saya mengaku kepada kalian dengan suatu perkara, sedang
Allah Azzawajalla Maha Mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan
tersebut, kalian pasti akan mempercayaiku. Demi Allah, sungguh tidak
ada perkataan antara diriku dengan kalian kecuali sebagaimana yang
dikatakan oleh Abu Yusuf; Sabar itu adalah baik dan Allah adalah tempat
meminta pertolongan terhadap apa yang kalian tuduhkan'. (QS. Yusuf 18) Aisyah berkata; Kemudian saya merubah posisiku, aku berbaring di atas ranjangku. Ia berkata; Demi
Allah, ketika itu saya mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan
tersebut, dan Allah Azzawajalla akan menjauhkanku karena aku jauh dari
perbuatan tersebut. Akan tetapi, demi Allah, saya tidak mengira akan
turun wahyu pada perkaraku. Dan sungguh perkaraku jauh lebih remeh
daripada Allah Azza wa jalla berfirman padaku dengan wahyu yang
dibacakan. Harapan saya saat itu hanyalah berharap supaya pada mimpinya
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam diperlihatkan bahwa Allah
Azzawajalla menjauhkan diriku dari perbuatan tersebut. Aisyah berkata; Demi
Allah, tidaklah Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam keluar dari
majelisnya, dan tidak ada seorang pun yang keluar dari penghuni rumah
tersebut hingga Allah Azzawajalla menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya.
Sehingga, kondisi beliau berubah sebagaimana perubahan yang biasa
terjadi tatkala wahyu turun, keringat beliau terus mengucur padahal
hari itu adalah musim dingin. Hal itu karena begitu beratnya firman
yang telah diturunkan kepadanya. Aisyah berkata; Ketika
Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam mendapat kabar gembira
tersebut, beliau tertawa dan kalimat yang pertama kali beliau katakan
ketika itu adalah: Kabar gembira wahai Aisyah! Allah Azza wa jalla telah menjauhkanmu dari perbuatan tersebut. Kemudian ibuku berkata kepadaku; Berdirilah kepadanya. Aku berkata; Demi
Allah, aku tidak akan berdiri kepadanya dan aku tidak akan memuji
kecuali kepada Allah Azza wa jalla, Dia lah yang telah menurunkan wahyu
yang menjelaskan akan jauhnya diriku. Allah Azzawajalla telah
menurunkan ayat yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membawa
berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga hingga sepuluh ayat
(QS. Annuur 1-11). Allah Azzawajalla telah menurunkan beberapa ayat
yang menjelaskan akan jauhnya diriku dari perbuatan tersebut. Aisyah berkata; Abu
Bakr terbiasa berinfak kepada Misthah, karena ia adalah kerabatnya dan
ia adalah seorang yang fakir. Ia berkata; 'Demi Allah, aku tidak akan
pernah memberi bantuan untuknya selamanya setelah dia menuduh Aisyah.'
Lalu Allah Azzawajalla menurunkan wahyu, yang artinya; Dan janganlah
orang-orang yang mempunyai -sampai kepada firman-Nya- apakah kamu tidak
ingin bahwa Allah mengampunimu
(QS. Annur 22). Hibban bin Musa berkata, Abdullah bin Mubarok berkata:
“Ayat ini merupakan ayat yang paling diharapkan di dalam kitabullah.
Maka Abu Bakar berkata; 'Demi Allah, saya lebih senang bila Allah
mengampuniku'. Kemudian ia kembali memberi bantuan kepada Misthah
seperti biasa ia memberi bantuan kepadanya. Abu Bakar berkata;
'Sungguh, aku tidak akan menghentikan bantuan selama-lamanya'.
Aisyah berkata; Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bertanya
kepada Zainab binti Jahsy, istri Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam,
mengenai perkara yang terjadi padaku: Apa yang kamu ketahui, apa yang kamu lihat, atau berita apa yang telah sampai kepadamu? dia menjawab; Wahai Rasulullah! Saya selalu menjaga pendengaran dan penglihatanku, dan saya tidak mengetahui kecuali kebaikan. Aisyah berkata; Padahal Zaenab adalah isteri beliau yang dikenal selalu membanggakan diri di hadapanku, |
|
| وحَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ
سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّ رَجُلًا كَانَ يُتَّهَمُ بِأُمِّ وَلَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَلِيٍّ اذْهَبْ فَاضْرِبْ عُنُقَهُ فَأَتَاهُ
عَلِيٌّ فَإِذَا هُوَ فِي رَكِيٍّ يَتَبَرَّدُ فِيهَا فَقَالَ لَهُ
عَلِيٌّ اخْرُجْ فَنَاوَلَهُ يَدَهُ فَأَخْرَجَهُ فَإِذَا هُوَ مَجْبُوبٌ
لَيْسَ لَهُ ذَكَرٌ فَكَفَّ عَلِيٌّ عَنْهُ ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ
لَمَجْبُوبٌ مَا لَهُ ذَكَرٌ |
| 50.49/4975. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Affan Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah Telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas
bahwa ada seorang laki laki yang dituduh berzina dengan istri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada Ali: pergilah, dan penggallah lehernya
(karena kemunafikannya). lalu Ali mendatanginya yang ternyata ia sedang
mendinginkan dirinya dalam sebuah sumur kecil, Ali berkata padanya:
Keluarlah! kemudian Ali menarik tangannya dan ternyata dia adalah
seorang laki-laki yang terputus kemaluannya, Maka Ali pun tidak
membunuhnya. Lalu Ali datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Seraya berkata; Ya Rasulullah sesungguhnya dia adalah laki
laki yang terputus kemaluannya (tidak mempunyai kemaluan). |
|